40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا، وَكَانَ لِي أَخٌ يُقَالُ لَهُ: أَبُو عُمَيْرٍ، قَالَ: أَحْسِبُهُ، قَالَ: كَانَ فَطِيمًا، قَالَ: فَكَانَ إِذَا جَاءَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَآهُ، قَالَ: «أَبَا عُمَيْرٍ مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ» قَالَ: فَكَانَ يَلْعَبُ بِهِ وفي رواية للبخاري إِنْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيُخَالِطُنَا، حَتَّى يَقُولَ لِأَخٍ لِي صَغِيرٍ
Artinya:
Dari Anas bin Malik raḍiyallahu’anhu ia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam adalah manusia yang paling baik akhlaknya. Aku mempunyai saudara laki-laki yang bernama Abu ‘Umair.” Perawi mengatakan, “Aku mengira Anas juga berkata, “Kala itu ia masih disapih.” Biasanya apabila Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam datang dan melihatnya, maka beliau akan menyapa. ‘Hai Abu ‘Umair, bagaimana kabar si nugair (burung pipit)?’ Abu Umair memang senang bermain dengan burung tersebut.” Dalam riwayat al-Bukhāri, “Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam biasa bergaul dengan kami, hingga beliau bersabda kepada saudaraku yang kecil….”
Daftar Isi:
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhāri dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Adab, Bab Bersikap Lapang kepada Orang-orang nomor 6129 dan Imam Muslim dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Ādāb Bab Dianjurkan Menahnik Anak Ketika Lahir… nomor 2150. Ini adalah lafaz Muslim.
Kosakata Hadis:
فَطِيمٌ: bermakna مَفْطُومٌ yakni selesai dari masa menyusu.
تُغَيْرٌ: Burung kecil, bentuk tunggal dari نُغْرَةٌ.
Pelajaran
- Akhlak yang baik harus diberikan kepada anak kecil sebagaimana kepada orang dewasa.
- Seorang pendidik harus rendah hati dalam menyesuaikan diri dengan pemahaman anak kecil.
- Bercanda, bersikap lemah lembut, dan membuat anak kecil senang adalah metode pendidikan yang tepat.
- Di antara cara pendidikan yang berkesan adalah berbicara dengan anak kecil dengan cara yang mereka pahami dan menyesuaikan diri dengan akal dan jiwa mereka. Berbicara dengan orang-orang secara umum sesuai dengan kadar akal mereka.
- Bolehnya memanggil anak kecil dengan kuniyah yang disukainya.
- Lemah lembut dan bersikap manis ketika bertemu dengan anak kecil, tidak bermuka masam di hadapan mereka, bersikap santun, dan tidak bersikap keras kepada mereka.
- Anak kecil dihibur apabila ia kehilangan mainannya atau ia tidak sengaja merusaknya dengan ucapan yang lembut serta tidak membentak dan memukulnya.
- Seorang pendidik harus berbaur dengan anak didiknya sehingga pendidikannya berkesan.
- Bolehnya memelihara burung dalam sangkar sebagai perhiasan atau semisalnya dengan syarat memberinya makanan dan minuman sebagaimana pandangan Ibn Bāz.
- Bolehnya anak kecil bermain dengan burung, bolehnya kedua orang tua membiarkan anaknya yang kecil untuk bermain dengan hal yang dibolehkan, bolehnya membelanjakan harta untuk permainan anak-anak yang mubah, dan bolehnya memotong sayap burung menurut pendapat Ibn Ḥajar.
- Bolehnya memelihara ikan jika di kolam air dan diberikan makanan.
- Bolehnya menyapa anak kecil walaupun sebagiannya belum dia pahami dengan baik.
Footnote
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh ‘Abd al-‘Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد وبارك على محمد وعلى آل محمد كما صليت وباركت على إبرهيم وعلى آل إبرهيم فى العالمين إنك حميد مجيد
Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu agar Engkau Menjaga semua pengajar kebaikan manusia agar Engkau Menjauhkannya dari segala keburukan, Engkau Menerangi hati mereka, Engkau Menjadikan mereka sebagai hamba-hamba-Mu yang Engkau Mencintai mereka, Engkau Memberi mereka Al-Husna (Surga) dan tambahannya berupa kelezatan memandang kepada Wajah-Mu Yang Maha Mulia Lagi Maha Indah, Engkau Mudahkan segala urusan mereka di dunia dan di akhirat, serta Engkau Memberikan kabar gembira berupa Surga dan segala kenikmatannya.
آمين وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين