عن أَنَس بْن مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: ذَكَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْكَبَائِرَ أَوْ سُئِلَ عَنْ الْكَبَائِرِ، فَقَالَ: الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَقَتْلُ النَّفْسِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، فَقَالَ: أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ قَالَ: قَوْلُ الزُّورِ أَوْ قَالَ: شَهَادَةُ الزُّورِ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan tentang dosa besar atau beliau ditanya tentang dosa besar, lalu beliau menjawab, ‘Menyekutukan Allah, membunuh jiwa dan durhaka kepada kedua orang tua’. Lalu beliau bersabda, ‘Maukah aku beritahukan kepada kalian yang termasuk dari dosa besar?’ Beliau bersabda, ‘Perkataan dusta’ atau beliau bersabda, ‘Kesaksian palsu’.”
Daftar Isi:
Biografi Singkat Sahabat Perawi Hadis
Lihat: ANAS BIN MALIK, SOSOK KHADIM SUNAH
Faedah dan Kesimpulan:
- Seorang alim senantiasa menyebarkan ilmunya, baik ketika ditanya maupun tanpa diminta sebelumnya.
- Kehati-hatian seorang perawi dalam meriwayatkan hadis di mana ketika ada keraguan terhadap lafaz yang didengarkannya maka dia menyebutkan kedua kemungkinan tersebut.
- Disyariatkannya bertanya atau mengetahui dosa-dosa besar.
- Perlunya seorang alim atau dai mengingatkan umat terhadap bahaya dosa-dosa besar.
- Hikmah yang harus dimiliki oleh seorang alim dan dai di mana terkadang dia ditanya tentang masalah yang sama namun menjawab dengan contoh yang berbeda tergantung keadaan dan kebutuhan penanya.
- Membunuh jiwa tanpa alasan yang dibenarkan syariat adalah termasuk dosa besar di samping syirik dan durhaka kepada kedua orang tua.
- Dosa terbagi tiga: terbesar, besar dan dosa kecil.
- Disunahkannya menyampaikan pengantar untuk menarik perhatian pendengar sebelum menyampaikan atau mengajarkan sesuatu.
- Perkataan dusta dan persaksian palsu termasuk dosa terbesar.
- Suatu dosa walaupun bukan yang terbesar namun kadang diberi penekanan lebih jika dianggap remeh atau dosa tersebut menyebar luas pada waktu dan tempat tertentu atau karena besarnya dampak yang diakibatkannya. Perkataan dusta dan kesaksian palsu tidak lebih besar dosanya dari kesyirikan, akan tetapi lebih ditekankan pada hadis ini karena beberapa sebab tadi.
Wallahu a’lam.