HADIS KESEPULUH: LARANGAN MENDOAKAN ANAK DENGAN KEBURUKAN DAN BERSABAR ATAS KESALAHAN MEREKA

217
LARANGAN MENDOAKAN ANAK DENGAN KEBURUKAN DAN BERSABAR ATAS KESALAHAN MEREKA
Perkiraan waktu baca: 1 menit

40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]

Daftar Isi:

عَنْ جَابِرٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ، فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ»

Artinya:

Dari Jābir bin ‘Abdillāh raḍiyallahu’anhuma beliau berkata, “Rasulullah ṣallallāhu‘alaihiwasallam bersabda, ‘Jangan berdoa keburukan atas diri kalian sendiri, jangan berdoa keburukan atas anak-anak kalian, jangan berdoa keburukan atas harta kalian. Jangan sampai kalian berdoa (keburukan) tepat saat permohonan akan diberikan sehingga Allah mengabulkan doa kalian.”

Takhrij Hadis

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam al-Ṣaḥīḥ Kitab al-Zuhd wa al-Raqāiq, Bab Hadis Panjang Jabir dan Kisah Abu al-Yusr, nomor 3009.

Pelajaran

  1. Larangan mendoakan anak dengan keburukan.
  2. Doa akan terkabul apabila sebab-sebab diijabahnya terpenuhi meskipun mengandung keburukan untuk anak.
  3. Seorang pendidik harus bersabar dengan kesalahan-kesalahan anak yang ia didik.
  4. Seorang pendidik harus berupaya mengatur kejiwaannya ketika marah dan menginkat dirinya dengan adab-adab syariat ketika bergaul dengan anak didiknya.
  5. Anak kecil memang akan banyak melakukan kesalahan jika dibanding orang dewasa, oleh karena itu, mereka perlu diberi perhatian ketika tersalah.
  6. Ibn Kaṡir berkata tentang firman Alllah azza wajalla,

وَلَوْ يُعَجِّلُ اللّٰهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ اِلَيْهِمْ اَجَلُهُمْ

Terjemahnya:

“Jikalau Allah menyegerakan keburukan bagi manusia sebagaimana permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pasti ajal mereka diakhiri.”

Ibn Kaṡir berkata, “Allah ta’ala mengabarkan tentang kebaikan dan kelembutan-Nya kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dia tidak mengabulkan apabila mereka berdoa keburukan atas diri, harta, dan anak mereka sendiri ketika tengah jengkel dan marah sebab Dia mengetahui bahwa mereka tidak memaksudkan doa tersebut, oleh karena itu Dia tidak mengabulkannya. Itu adalah kelembutan dan kasih sayang dari Allah sebagaimana Dia akan mengabulkan apabila mereka berdoa untuk kebajikan, berkah, dan pertambahan kebaikan.

  1. Salah satu doa yang mustajab adalah doa keburukan ayah atas anaknya, termasuk juga doa ibu,
Baca juga:  HADIS KE-30: MEMILIH NAMA YANG BAIK UNTUK ANAK

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ المظْلُومِ، وَدَعْوَةُ المُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ

Artinya:
dari Abu Hurairah raḍiyallahu’anhu beliau berkata, “Rasulullah ṣallallāhu‘alaihiwasallam bersabda, ‘Tiga doa yang diijabah, tidak ada keraguan padanya: Doa orang yang terzalimi, doa musafir, dan doa keburukan ayah atas anaknya.’” H.R. al-Tirmiżi, Abu Dāwūd, dan Ibn Mājah, disahihkan oleh Ibn Ḥibbān, al-Qurṭubi, dan al-Nawawi, serta dihasankan oleh al-Tirmiżi, al-Albāni, dan dihukumi mu’allal oleh al-Ṭabarāni dan al-Mubārakfūri.

 


Footnote:

[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh ‘Abd al-‘Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments