40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَخْبِرُونِي بِشَجَرَةٍ مَثَلُهَا مَثَلُ المُسْلِمِ، تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا، وَلاَ تَحُتُّ وَرَقَهَا، فَوَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، فَكَرِهْتُ أَنْ أَتَكَلَّمَ، وَثَمَّ أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ، فَلَمَّا لَمْ يَتَكَلَّمَا، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ النَّخْلَةُ، فَلَمَّا خَرَجْتُ مَعَ أَبِي قُلْتُ: يَا أَبَتَاهُ، وَقَعَ فِي نَفْسِي أَنَّهَا النَّخْلَةُ، قَالَ: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَقُولَهَا، لَوْ كُنْتَ قُلْتَهَا كَانَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ كَذَا وَكَذَا، قَالَ: مَا مَنَعَنِي إِلَّا أَنِّي لَمْ أَرَكَ وَلاَ أَبَا بَكْرٍ تَكَلَّمْتُمَا فَكَرِهْتُ.
Artinya:
Dari Ibn ‘Umar raḍiyallahu’anhuma beliau berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Beritahukan kepadaku tentang suatu pohon yang mirip seorang muslim, berbuah setiap saat dengan izin pemiliknya dan daunnya pun tidak pernah berguguran!’ Ibn ‘Umar berkata, ‘Hatiku mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma, namun aku tidak berani mengatakannya apalagi disana terdapat Abu Bakar dan Umar, ketika keduanya tidak angkat bicara’, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Pohon itu adalah pohon kurma.” Ketika aku keluar bersama ayahku, aku berkata, “Wahai ayahku, tadi dalam hatiku mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma.” Umar berkata, “Kenapa kamu tidak menjawabnya! Sekiranya kamu menjawabnya, maka hal itu lebih aku sukai daripada ini dan ini.” Ibnu Umar berkata, “Sebenarnya tidak ada yang mencegahku untuk menjawabnya melainkan aku melihatmu dan Abu Bakr tidak juga angkat bicara, maka aku tidak suka (mendahului).”
Daftar Isi:
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhāri dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Adab Bab Memuliakan Orang Yang Lebih Tua nomor 6144 dan Imam Muslim dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab Keadaan Hari Kiamat, Surga, dan Neraka Bab Permisalan Mukmin Seperti Kurma nomor 64. Ini adalah lafaz Bukhari.
Pelajaran
- Membiasakan anak kecil untuk duduk dengan orang-orang luhur, berilmu, dan beragama.
- Dianjurkan ayah membawa anaknya ke majelis ilmu.
- Seorang pendidik harus mendorong anak didiknya untuk menjawab di majelis ilmu dan memberikan mereka penghargaan untuk itu.
- Di antara bentuk adab adalah yang lebih muda tidak berbicara ketika hadir orang-orang tua kecuali dengan ilmu dan penuh adab.
- Anak kecil diperbolehkan menghadiri majelis orang dewasa selama tidak ada hal terlarang yang mencegah kehadiran mereka.
- Duduknya anak kecil bersama orang dewasa dan ahli ilmu akan menambah kecerdasan dan kebaikan agama bagi mereka.
- Seorang pendidik memberikan permisalan kepada anak didik adalah metode pengajaran yang berkesan.
- Teka-teki adalah cara yang efektif dalam memotivasi untuk lebih banyak belajar.
- Tidak boleh malu dalam hal ilmu.
- Seorang pendidik wajib memotivasi anak kecil untuk berpartisipasi dan menyampaikan pendapatnya di hadapan orang-orang dewasa hingga ia lancar dalam berbicara dan hilang kegugupannya.
- Seorang pendidik wajib menempuh cara-cara yang dapat membuat anak rindu dengan pelajaran seperti soal dan teka-teki serta menghindari cara-cara yang membosankan.
Footnote:
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh ‘Abd al-‘Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.