40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]
عَنْ عَمْرِو بنِ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قال: كُنَّا بِمَاءٍ مَمَرَّ النَّاسِ، وَكَانَ يَمُرُّ بِنَا الرُّكْبَانُ فَنَسْأَلُهُمْ: مَا لِلنَّاسِ، مَا لِلنَّاسِ؟ مَا هَذَا الرَّجُلُ؟ فَيَقُولُونَ: يَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ أَرْسَلَهُ، أَوْحَى إِلَيْهِ، أَوْ: أَوْحَى اللَّهُ بِكَذَا، فَكُنْتُ أَحْفَظُ ذَلِكَ الكَلاَمَ، وَكَأَنَّمَا يُقَرُّ فِي صَدْرِي، وَكَانَتِ العَرَبُ تَلَوَّمُ بِإِسْلاَمِهِمُ الفَتْحَ، فَيَقُولُونَ: اتْرُكُوهُ وَقَوْمَهُ، فَإِنَّهُ إِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ نَبِيٌّ صَادِقٌ، فَلَمَّا كَانَتْ وَقْعَةُ أَهْلِ الفَتْحِ، بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ بِإِسْلاَمِهِمْ، وَبَدَرَ أَبِي قَوْمِي بِإِسْلاَمِهِمْ، فَلَمَّا قَدِمَ قَالَ: جِئْتُكُمْ وَاللَّهِ مِنْ عِنْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقًّا، فَقَالَ: «صَلُّوا صَلاَةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا، وَصَلُّوا صَلاَةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ، وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا». فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ قُرْآنًا مِنِّي، لِمَا كُنْتُ أَتَلَقَّى مِنَ الرُّكْبَانِ، فَقَدَّمُونِي بَيْنَ أَيْدِيهِمْ، وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ، وَكَانَتْ عَلَيَّ بُرْدَةٌ، كُنْتُ إِذَا سَجَدْتُ تَقَلَّصَتْ عَنِّي، فَقَالَتِ امْرَأَةٌ مِنَ الحَيِّ: أَلاَ تُغَطُّوا عَنَّا اسْتَ قَارِئِكُمْ؟ فَاشْتَرَوْا فَقَطَعُوا لِي قَمِيصًا، فَمَا فَرِحْتُ بِشَيْءٍ فَرَحِي بِذَلِكَ القَمِيصِ
Artinya:
Dari ‘Amr bin Salamah raḍiyallahu’anhuma beliau berkata, “Kami pernah berada di sebuah mata air tempat berlalu lalang manusia, dan para pengendara sering melewati kami, maka kami menanyai mereka, ‘Ada apa dengan orang-orang? Ada apa dengan orang-orang? Bagaimana kabar sebenarnya tentang si laki-laki itu (maksudnya Rasulullah)?’ Mereka jawab, ‘Ia (Muhammad) telah mengaku bahwa Allah telah mengutusnya dan memberi wahyu kepadanya, atau Allah memberinya wahyu seperti ini.’ Aku akhirnya menghafal pembicaraan itu dan seakan-akan merasuk dalam dadaku. Adapun suku-suku Arab menunggu-nunggu kemenangan dengan Islamnya mereka. Maka mereka berkata, ‘Biarkan saja dia (Muhammad) dan kaumnya, kalaulah dia menang terhadap kaumnya, berarti dia adalah Nabi yang jujur.’ Ketika terjadi peristiwa pembebasan Kota Makkah, setiap kaum bergegas menyatakan keislaman mereka, dan ayahku pun segera menyatakan keislaman kaumku. Ketika ayahku datang, dia berkata, ‘Demi Allah, aku datang kepada kalian dari sisi Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam yang benar. Beliau mengatakan, ‘Kerjakanlah oleh kalian salat ini pada waktu begini, dan kerjakanlah oleh kalian salat ini pada waktu begini. Jika waktu salat telah tiba, hendaklah salah seorang di antara kalian mengumandangkan azan, dan hendaklah yang mengimami kalian yang paling banyak hapalan al-Qur’annya.’ Lantas mereka saling mencermati, dan tidak ada yang lebih banyak hapalan al-Qur’annya selain diriku, disebabkan aku senantiasa mendapatkannya dari para rombongan (yang lewat). Maka kemudian mereka menyuruhku maju (memimpin salat di depan mereka), padahal umurku ketika itu baru enam atau tujuh tahun, ketika itu aku memakai kain apabila aku bersujud, kain itu tersingkap dariku. Maka salah seorang wanita dari komunitas itu berkata, ‘Tidakkah sebaiknya kalian menutupi dari kami dubur imam salat kalian?’ Maka mereka langsung membeli dan memotong gamis untukku, sehingga aku tidak pernah bergembira dengan sesuatu sebagaimana kegembiraanku terhadap baju gamis itu.
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhāri dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Magāzi, nomor 4302.
Kosakata Hadis:
تَلَوَّمُ بِإِسْلاَمِهِم: Menunggu-nunggu untuk masuk Islam.
بُرْدَةٌ: Pakaian kecil berbentuk persegi empat. Juga dikatakan sebagai pakaian hitam kecil.
Pelajaran
- Orang yang paling banyak hafalan al-Qur’annya didahulukan dalam hal imam meskipun dia anak kecil yang mumayiz, kemudian yang paling berilmu tentang sunah apabila mereka sama dalam hafalan al-Qur’an, kemudian yang lebih dahulu hijrah apabila mereka sama dalam hal sunah, kemudian yang terdahulu masuk Islam apabila mereka sama dalam hal hijrah, dikatakan pula umurnya sebagaimana dalam Ṣaḥīḥ Muslim.
- Memotivasi anak untuk menghafal al-Qur’an.
- Anak kecil diberikan hak-haknya sebagaimana yang diberikan oleh syariat, dan perlu diperhatikan untuk itu.
- Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda,
إن اللهَ يَرفعُ بهذا الكِتابِ أقْواماً ويَضَعُ به آخَرِينَ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat dengan al-Qur’an ini sejumlah kaum dan merendahkan yang lainnya.” (H.R. Muslim)
- Di antara metode pendidikan yang benar adalah tidak memandang remeh anak didik atau merendahkan mereka disebabkan usia mereka.
- Di antara metode pendidikan yang berkesan adalah memberikan ta’zīz (penguatan/apresiasi) materiel kepada anak didik sebagaimana sahabat tersebut diberikan pakaian.
- Anak yang belia bisa saja melampaui orang yang lebih tua dari dalam hal ilmu dan agama.
- Urgensi mengembangkan potensi unggul pada diri anak didik serta membantunya untuk terus meningkatkannya.
- Seorang pendidik harus harus membangun kemampuan anak didiknya dan menyampaikannya kepada khalayak –jika itu dipandang pantas– dan tidak menyembunyikan dan menutup-nutupinya.
- Seorang pendidik harus memuliakan para penghafal al-Qur’an, menyantuni, dan mendukung mereka, khususnya anak-anak.
- Memberikan santunan kepada anak akan memasukkan kebahagiaan dan kegembiraan dalam jiwa mereka dan mendorong mereka untuk semakin bersungguh-sungguh.
- Di antara syarat sah salat adalah menutup aurat.
- Bolehnya salat orang yang terlihat sebagian auratnya tanpa sengaja.
Footnote:
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh ‘Abd al-‘Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.