HADIS PERTAMA: AHLU AL-QUR’ĀN ADALAH ORANG DEKAT DAN ORANG KHUSUS ALLAH AZZA WA JALLA

2154
EMPAT PULUH HADIS PENGAGUNGAN AL QURAN
Perkiraan waktu baca: 2 menit

40 HADIS TENTANG PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ

Dari Anas bin Mālik raḍiyallāhu ’anhu, dia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ’alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah memiliki orang-orang khusus (ahlūn) dari kalangan manusia’. Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah mereka’? Beliau menjawab, ‘Mereka adalah ahlu al-Qur’ān, ahlullāh dan orang khusus-Nya’.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah dalam kitabnya, al-Sunan; al-Muqaddimah, Bab “Keutamaan Orang yang Mempelajari Al-Qur’an dan Mengajarkannya”, no. 215, Imam al-Dārimī dalam kitabnya, al-Sunan; Min Kitāb Faḍā’il al-Qur’ān, Bab “Keutamaan Orang yang Membaca Al-Qur’an”, no. 3369, dan Imam Aḥmad dalam kitabnya, al-Musnad; Musnad Anas bin Mālik raḍiyallāhu ‘anhu, no. 12279, 13542. Hadis ini dinyatakan sahih oleh al-Albānī dalam aḥīḥ al-Tarb wa al-Tarhīb, no. 1432.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS :

Biografi sahabat yang mulia Anas bin Mālik raḍiyallāhu ‘anhu sudah disebutkan sebelumnya. Silakan lihat pada link: https://markazsunnah.com/anas-bin-malik-sosok-khadim-sunah/.

KOSAKATA DAN SYARAH HADIS:

أَهْلِين adalah bentuk jamak dari kata ahlūn dan al-ahl dari seseorang adalah kerabatnya seperti istri, anak-anak dan yang lainnya. Penyebutan jamak dalam hadis ini sebagai isyarat tentang banyaknya.

أَهْلُ الْقُرْآنِ adalah para penghafal dan orang-orang yang mengamalkan Al-Qur’an.

أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ adalah para wali Allah dan orang-orang khusus-Nya, yaitu sebagian pengkhususan dari manusia yang lainnya.

FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:

  1. Semakin dekat engkau dengan kitabullah, semakin dekat pula kedekatanmu dengan Allah subḥānahu wa ta’ālā dan menjadi orang khusus-Nya.
  2. Al-Quran diturunkan kepada seluruh manusia, tidak ada perbedaan antara bangsa dan warna kulit, semuanya berhak mendapatkan kemuliaannya.
  3. Semakin jelas keagungan Al-Qur’an dengan sempurnanya keutamaan yang didapatkan oleh ahlu alQur’ān dan orang-orang yang mengamalkannya.
  4. Penyebutan suatu keutamaan dan kebaikan yang dimaksudkan agar seseorang berhasrat melakukan sesuatu merupakan uslub (gaya bahasa) yang sering dicontohkan oleh Rasulullah ṣallallāhu ’alaihi wa sallam untuk memotivasi, memberikan semangat dan menggerakkan jiwa (untuk melakukan amalan).
  5. Khususkan waktumu setiap hari bersama Al-Qur’an dengan membaca, menghafal, dan menadaburinya agar kamu bisa menjadi orang dekat dan khusus Allah subḥānahu wa ta’ālā.
  6. Bersemangatlah menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat dan teman dudukmu agar kamu termasuk orang pilihan dan mendapatkan keutamaan.
Baca juga:  HADIS KEDUA PULUH SEMBILAN: AGUNGNYA KEDUDUKAN KAUM YANG BERKUMPUL UNTUK MEMBACA AL-QUR’AN

 


Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’īm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’īm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Saudi Arabia.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments