HADIS KEDUA PULUH ENAM: SALAH SATU SIFAT NERAKA DAN PENGHUNINYA

388
SALAH SATU SIFAT NERAKA DAN PENGHUNINYA
Perkiraan waktu baca: 2 menit

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ -رضي الله عنه- عن النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: نَارُكُمْ هَذِهِ -الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ- جُزْءٌ واحد مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ. قَالُوا: وَاللهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا ، كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا. متفق عليه

Artinya: Abu Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu Adam adalah satu dari tujuh puluh bagian panasnya neraka Jahanam.” Mereka (para sahabat) berkata, “Kalau seperti itu niscaya sudah cukup wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya (Jahanam itu) ditambahi enam puluh sembilan bagian, masing-masing seperti panasnya (api dunia).” (Muttafaqun ‘Alaihi)

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, (no. 3265) dan Imam Muslim dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ Muslim, (no. 2843).

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Silakan baca biografi perawi hadis melalui link berikut: https://markazsunnah.com/perawi-islam-abu-hurairah/ dan https://markazsunnah.com/perisai-bagi-abu-hurairah-radhiyallahu-anhu/.

SYARAH HADIS:

Hadis ini adalah dalil yang menunjukkan betapa kuatnya panas neraka Jahanam dan api dunia yang begitu panas itu hanyalah satu bagian kecil dari panasnya api neraka Jahannam.

Allah subḥānahu wa ta’āla berfirman,

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ. فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ. وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ. لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ. ( الواقعة/56: 41-44)

Artinya: “Golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu. (Mereka berada) dalam siksaan angin yang sangat panas, air yang mendidih, dan naungan asap hitam yang tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (Q.S. al-Wāqi’ah:41-44)

Allah berfirman,

وَاَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهٗۙ. فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ ۗ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا هِيَهْۗ. نَارٌ حَامِيَةٌ

Baca juga:  HADIS KE-1 AL-ARBAIN: NIAT DALAM BERAMAL, UNTUK APA?

Artinya: “Adapun orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah. Tahukah kamu apakah (neraka Hawiyah) itu? (Ia adalah) api yang sangat panas.” (QS. al-Qāri’ah:8-11)

‘Imrān bin Ḥuṣain raḍiyallāhu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda,

وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ

Artinya: “Kulihat neraka, kebanyakan penghuninya adalah wanita.”(1)

Jābir bin ‘Abdillah raḍiyallāhu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَهْدًا لِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ: عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ أَوْ عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ

Artinya: “Sesungguhnya Allah menjanjikan kepada siapa saja yang minum minuman memabukkan akan memberinya minuman Ṭīnah Al-Khabāl.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah apa itu Ṭīnah Al-Khabāl?” Beliau menjawab, “Keringat penghuni neraka atau perasan (keringat) penghuni neraka.”(2)

Allah memperingati kita di dalam kitab-Nya dari azab neraka. Dia juga mengabarkan tentang ragam azab neraka sebagai bentuk rahmat bagi kita agar kita semakin takut dan berhati-hati. Juga agar kita menjauhi segala sifat ahli neraka.

Oleh sebab itu, hendaknya setiap muslim takut akan neraka, tempat siksa dan nestapa, tempat kesengsaraan dan azab yang pedih. Caranya ialah dengan menaati Allah, yaitu dengan mengejawantahkan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Juga dengan menjauhi segala sifat dan perbuatan yang dilakukan oleh ahli neraka seperti mempersekutukan Allah, kufur, mendustakan rasul, menghina ayat-ayat Allah, membunuh, makan riba, melalaikan salat, tidak menunaikan zakat, dan sengaja tidak berpuasa Ramadan. Hendaknya seorang muslim juga menghindarkan dirinya dari akhlak yang tercela semisal gemar berdusta, berkhianat, zalim, durhaka kepada orang tua, memutus tali silaturahmi, dan lain sebagainya sesuai yang ditunjukkan oleh nas-nas syariat.

Baca juga:  HADIS KE-36 AL-ARBA’IN: MENUNAIKAN KEBUTUHAN SESAMA MUSLIM

Di dalam hadis ini terdapat juga bukti bahwa api dunia harusnya bisa mengingatkan kita terhadap api neraka. Allah berfirman,

نَحْنُ جَعَلْنٰهَا تَذْكِرَةً وَّمَتَاعًا لِّلْمُقْوِيْنَۚ ( الواقعة/56: 73)

Artinya, “Kami menjadikannya (api itu) sebagai peringatan dan manfaat bagi al-muqwīn.” (QS. al-Wāqi’ah:73)

Al-Muqwīn ialah para musafir, disebutkan pula bahwa maknanya ialah orang-orang yang menikmatinya dalam keadaan safar atau bermukim karena setiap orang memiliki makanan yang tidak bisa diolah kecuali dengan api(3) wallahualam.

Ya Allah, selamatkanlah kami dari api neraka, dan lindungilah kami dari tempat hina dan celaka itu. Tempatkanlah kami dengan rahmat-Mu di tempat orang-orang bertakwa lagi baik. Ampunilah kami dan kedua orang tua kami berserta seluruh kaum muslimin.

 


Footnote:

(1) HR. Bukhari (6546).

(2) HR. Muslim (2002).

(3) Lihat: Tafsīr Ibn Kaṡīr (8/19).

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments