HARI KIAMAT

317
HARI KIAMAT
HARI KIAMAT
Perkiraan waktu baca: 3 menit

الْقَارِعَةُ. مَا الْقَارِعَةُ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ. يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوثِ. وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوشِ. فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ. فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ. وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ. فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ. نَارٌ حَامِيَةٌ

“Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Adapun orang yang berat timbangan kebaikannya, dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Sedangkan orang yang ringan timbangan kebaikannya, tempat kembalinya adalah hāwiyah. Tahukah kamu apakah neraka hāwiyah itu? Yaitu api yang sangat panas.” (QS. al-Qāri’ah: 1-11)

عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ، قَالَ: وَضَمَّ السَّبَّابَةَ وَالْوُسْطَى

Dari Anas bin Malik raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda, ‘Aku diutus dan hari kiamat ibarat 2 jari ini’, lalu beliau merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.”[1] 

⁕⁕⁕

Manusia akan melewati beberapa siklus alam sepanjang kehidupannya, dimulai dengan alam ruh ketika jasad manusia belum diciptakan oleh Allah Ta’ālā. Selanjutnya berpindah ke alam rahim sebagai tempat penciptaan jasad dan penentuan takdir-takdir atas manusia berupa kebahagiaan atau kesengsaraan, rezeki, amalan, dan ajalnya. Setelah lahir, ia berpindah ke alam dunia sebagai tempat ujian atas persaksian yang diikrarkannya bahwa Allah Subḥānahu wa Ta’ālā adalah Pencipta dan Tuhannya. Di akhir kehidupannya, ketika ajal telah menemuinya, ia memasuki alam kubur atau barzakh sebagai tempat penantian hari kiamat sekaligus tibanya alam terakhir, alam akhirat.

Diutus sebagai pemberi peringatan, Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam senantiasa mewanti-wanti umatnya melalui banyak hadisnya akan kedatangan hari kiamat. Bahkan ayat-ayat Al-Qur’an yang turun di awal kenabian baginda Muḥammad ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam adalah ayat-ayat yang menceritakan tentang hari kiamat, kehidupan akhirat, surga dan neraka, agar hati manusia selalu terpaut kepada kehidupan akhirat yang kekal dan agar mereka beramal dengan sebaik-baiknya karena yakin akan ada hari pembalasan terhadap setiap perbuatan mereka di dunia.

Baca juga:  PERMISALAN TENTANG SAHABAT AL-QURAN

Selain menanamkan keyakinan tentang kebenaran hari kiamat dan alam akhirat, Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam juga memperingatkan tentang dekatnya hari tersebut. Allah Subḥānahu wa Ta’ālā  berfirman,

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“Manusia bertanya kepadamu tentang hari kiamat. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu hanya di sisi Allah. Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.”[2]

Ummul Mukminin, Zainab binti Jahsy raḍiyallāhu ‘anhā mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam masuk ke dalam rumahnya dalam keadaan panik, ketika itu beliau bersabda,

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ فُتِحَ اليَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِثْلُ هَذِهِ، وَحَلَّقَ بِإِصْبَعَيْهِ الإِبْهَامِ وَالَّتِي تَلِيهَا، قَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ: فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ ؟ قَالَ: نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخُبْثُ

“Tiada Tuhan yang berhak disembah dengan hak kecuali Allah, kecelakaan akan menimpa orang-orang Arab dari bahaya yang semakin mendekat, hari ini tembok penghalang Ya’juj dan Ma’juj telah terbuka sebesar ini”, lalu beliau membentuk lingkaran dengan ibu jari dan jari telunjuknya. Zainab bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sedang di tengah-tengah kami masih ada orang-orang yang saleh?” Rasulullah bersabda, “Iya, apabila keburukan kian merebak.”[3] 

Dalam hadis lainnya, Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam menganalogikan dekatnya hari kiamat dengan masa diutusnya beliau dan hari kiamat itu sendiri, ibarat jari telunjuk yang direkatkan dengan jari tengah. Al-Qāḍi ‘Iyāḍ raḥimahullāh menjelaskan bahwa hadis ini berisi perumpamaan untuk menjelaskan pendeknya jarak antara pengutusan Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam dan hari kiamat. Bahkan, seakan-akan tidak ada jarak pemisah antara keduanya sebagaimana tidak ada jari pemisah antara telunjuk dan jari tengah karena memang tak ada lagi nabi yang diutus setelah beliau, sehingga apa yang tiba selanjutnya adalah kedatangan hari kiamat. Perumpamaan ini juga menjelaskan kadar jarak antara diutusnya beliau dan tibanya hari kiamat, seperti jarak antara ujung telunjuk dan ujung jari tengah,[4] sedangkan panjang jari telunjuk itu sendiri adalah usia kehidupan dunia yang telah lewat.

Baca juga:  PAHLAWAN DALAM SUMUR

Hadis ini juga mengajarkan bahwa perumpamaan dan isyarat yang digunakan oleh Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam menyampaikan ilmu, kerap justru jauh lebih kuat dibandingkan dengan sekadar perkataan dan ucapan saja. Apalagi memang beliau tak mengetahui kapan hari kiamat tiba, sehingga analogi dekatnya hari kiamat menjadi pilihan yang tepat untuk menjelaskan urgennya beramal saleh, bertaubat kepada Allah dengan taubat nasuha, dan mempersiapkan diri dengan bekal takwa.

Allah Subḥānahu wa Ta’ālā  berfirman,

يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

“Mereka menanyakan kepada kamu tentang hari kiamat, ‘Kapankah terjadinya’? Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu berada di sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Allah. Kiamat itu amat berat bagi makhluk yang ada di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba’. Mereka bertanya kepadamu seakan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui’.”[5]

Rasulullah ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam pernah ditanya, “Kapankah hari kiamat itu?”,beliau menjawab, “Dan apakah yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya?”[6]


Footnote:

[1] H.R. Bukhari nomor 6504 dan Muslim nomor 2951.

[2] Q.S. al-Ahzab ayat 63.

[3] H.R. Bukhari nomor 7135 dan Muslim nomor 2880.

[4] Ikmāl Mu’lim, 3/268.

[5] Q.S. al-A’raf ayat 187.

[6] H.R. Bukhari nomor 3688 dan Muslim nomor 2639.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments