HADIS MENEGUR DENGAN CARA MENYINDIR

1938
HADIS MENEGUR DENGAN CARA MENYINDIR
Perkiraan waktu baca: 1 menit

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ:  لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا لَعَّانًا وَلَا سَبَّابًا، كَانَ يَقُولُ عِنْدَ الْمَعْتَبَةِ: مَا لَهُ تَرِبَ جَبِينُهُ

Dari Anas raḍiyallāhu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berkata keji, tidak suka melaknat dan tidak pula mencela, apabila beliau hendak mencela, maka beliau akan berkata, ‘Mengapa dia, semoga alisnya berdebu” (dengan bahasa sindiran)’.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī; kitab al-Adab, Bab “Mencela dan Melaknat yang Dilarang”, nomor 6046.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI SAHABAT:

Biografi sahabat Anas bin Mālik raḍiyallāhu ‘anhu sudah disebutkan sebelumnya, silakan lihat pada link: https://markazsunnah.com/anas-bin-malik-sosok-khadim-sunah/ .

FAEDAH DAN KESIMPULAN:

  1. Kemuliaan dan keluhuran budi pekerti Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
  2. Persaksian Anas bin Mālik raḍiyallāhu ‘anhu sebagai salah seorang pelayan dan orang terdekat Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam terkait hal tersebut.
  3. Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah teladan terbaik dalam menjaga lisan.
  4. Seorang muslim sepatutnya meneladani Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam dengan senantiasa menghindari perkataan keji, laknat dan mengumpat.
  5. Teguran dan kritikan terhadap suatu kesalahan adalah hal yang wajar dan dibolehkan namun hendaknya memilih metode yang terbaik.
  6. Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam tidak menegur kesalahan dengan cara yang vulgar akan tetapi beliau lebih memilih menyindir namun tetap memberikan efek jera bagi pelaku kesalahan.
  7. Makna “semoga alisnya berdebu” ditafsirkan oleh ulama kita dengan beberapa penafsiran, di antaranya(1):
  8. Doa kejelekan, dengan maksud yaitu semoga dia jatuh dan wajahnya tersungkur sehingga alisnya berdebu;
  9. Doa kebaikan, dengan maksud yaitu semoga Allah ‘azza wa jalla menjadikan alisnya berdebu, artinya dia rajin beribadah dan sujud kepada Allah subḥānahu wa ta’ālā;
  10. Kalimat tersebut tidaklah dimaksudkan dengan makna yang sebenarnya namun itu di antara ungkapan yang menjadi kebiasaan orang Arab dalam menyindir seseorang, seperti juga dalam hal ini dengan kalimat celaan lainnya, “Raghima anfu rajul (semoga hidung laki-laki itu berdebu)”.
Baca juga:  SAYANG KEPADA MANUSIA DAN HEWAN

 


Footnote:

(1) Lihat: Fatu al-Bāri karya Ibnu Hajar (10/453).

Subscribe
Notify of
guest
1 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Salim

Jazakumullahu atas ilmu-ilmu yg disebarkan. Semoga menjadi jariyah yg senantiasa mengalir hingga Yaumil akhir. Amien.