HADIS KETUJUH BELAS: AL-QUR’AN ADALAH WASIAT NABI ṢALLALLĀHU‘ALAIHIWASALLAM

144
AL QURAN ADALAH WASIAT NABI ṢALLALLAHU‘ALAIHIWASALLAM
Perkiraan waktu baca: 1 menit

40 HADIS PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عن طَلْحَة بْنُ مُصَرِّفٍ، قَالَ: سَأَلْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ أَبِي أَوْفَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: هَلْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصَى؟ فَقَالَ: لَا. فَقُلْتُ: كَيْفَ كُتِبَ عَلَى النَّاسِ الْوَصِيَّةُ –أَوْ أُمِرُوا بِالْوَصِيَّةِ؟- قَالَ: أَوْصَى بِكِتَابِ اللهِ

Artinya: Dari Ṭalḥah bin Muṣarrif dia berkata, “Saya pernah bertanya kepada ‘Abdullāh bin Abu Aufa raḍiyallahu’anhu, “Apakah Rasulullah ṣallallāhu‘alaihiwasallam berwasiat?” Dia menjawab, “Tidak.” Saya bertanya lagi, “Lalu, kenapa wasiat itu diwajibkan bagi kaum muslimin atau mengapa mereka diperintahkan untuk berwasiat?” Dia menjawab, “Beliau hanya mewasiatkan dengan Kitabullah azza wajalla.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhāri dalam kitabnya al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Waṣāya, Bab al-Waṣāya, nomor 2740 dan Imam Muslim dalam kitabnya al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Waṣiyyah, Bab Tidak Berwasiat Bagi Seseorang yang Tidak Memiliki Sesuatu yang Diwasiatkan, nomor 1634.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Beliau adalah sahabat yang bernama ‘Abdullāh bin Abu Aufa, kuniyah-nya Abu Mu’awiyah, dan ada yang mengatakan Abu Ibrahim. Nama bapak beliau ‘Alqamah bin Khālid bin al-Ḥāriṡ. ‘Abdullāh bin Abu Aufa ikut serta dalam perjanjian Hudaibiyah dan baiat Riḍwān, sebagaimana beliau juga terlibat dalam penaklukan Khaibar dan perang Hunain serta momen-momen jihad setelahnya. Beliau berdomisili di kota Madinah hingga wafatnya Rasulullah ṣallallāhu‘alaihiwasallam kemudian setelah itu berpindah ke kota Kufah dan beliau adalah sahabat yang terakhir meninggal dunia di sana‘Abdullāh bin Abu Aufa wafat pada tahun 86 H atau tahun 87 H dan pada saat itu mata beliau telah buta, raḍiyallahu’anhu.

KOSA KATA DAN SYARAH HADIS:

أَوْصَى بِكِتَابِ اللَّهِ  : mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya

Baca juga:  HADIS KELIMA BELAS: TERMASUK MENGAGUNGKAN AL-QUR’AN ADALAH DENGAN CARA MEMBACANYA WALAUPUN SEDIKIT PADA SAAT QIAMULAIL

FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:

  1. Keagungan al-Qur’an semakin tampak dengan wasiat Nabi ṣallallāhu‘alaihiwasallam dengannya, karena tidaklah wasiat itu kecuali menunjukkan pentingnya dan agungnya sesuatu.
  2. Melaksanakan wasiat berpegang teguh kepada al-Qur’an menjadi sebab keselamatan dan kesuksesan.
  3. Bersemangatlah dalam mengambil wasiat Nabi ṣallallāhu‘alaihiwasallam yaitu pengamalan dengan Al-Qur’an.
  4. Berwasiatlah dengan apa yang diwasiatkan Nabi ṣallallāhu‘alaihiwasallam.
  5. Antusiaslah dalam bertanya tentang ilmu dan setiap perkara yang memberikan manfaat kepadamu.

 

 


Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Arab Saudi.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments