HADIS KEDUA PULUH TUJUH: IRI KEPADA PARA AHLI AL-QUR’AN

52
IRI KEPADA PARA AHLI AL QUR’AN
Perkiraan waktu baca: 1 menit

40 HADIS PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ

Artinya: Dari ‘Abdullāh bin ‘Umar raḍiyallahu’anhuma dari Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Tidak boleh hasad (iri) kecuali kepada dua (jenis manusia): seorang laki-laki yang Allah karuniakan kepadanya al-Qur’an, lantas ia membacanya sepanjang malam dan sepanjang siang, dan seorang laki-laki yang Allah beri harta, lantas ia menginfakkannya sepanjang malam dan sepanjang siang.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Tauḥīd, bab Sabda Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wasallam: Seorang laki-laki yang Allah karuniakan kepadanya al-Qur’an, nomor 7529, dan Imam Muslim dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Masājid wa Mawāḍi’ al-Ṣalāh, bab Keutamaan Orang yang Tegak dengan al-Qur’an dan Mengajarkannya, nomor 815.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Sudah disebutkan sebelumnya dalam syarah hadis ketiga, silakan dirujuk kembali dalam link berikut: https://markazsunnah.com/abdullah-bin-umar-teladan-para-pencinta-sunah/.

KOSA KATA DAN SYARAH HADIS:

الحَسَد: Seseorang melihat nikmat yang ada pada saudaranya dan dia berharap nikmat itu hilang dari saudaranya kemudian berpindah menjadi miliknya. Adapun ghibthah ‘hasad’ yang terpuji pada hadis ini adalah berharap mendapatkan nikmat yang ada pada saudaranya tanpa berharap nikmat itu hilang dari saudaranya.

آنَاءَ : Waktu di antara waktu pada malam dan siang.

FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:

  1. Al-Qur’an adalah pemberian dan keutamaan dari Allah subhanahu wa taala yang dikhususkan bagi mereka yang dikehendaki-Nya.
  2. Merupakan bentuk tanda syukur atas nikmat al-Qur’an adalah senantiasa membacanya pada malam dan siang hari.
  3. Kewajiban atas nikmat adalah menggunakan dengan semestinya
  4. Semangatlah dalam membaca al-Quran di setiap waktu
  5. Mintalah kepada Allah subhanahu wa taala keutamaan dan rahmat-Nya yang luas karena Dialah yang Mahamulia lagi M
Baca juga:  HADIS KEDUA PULUH DUA: MENGIKHLASKAN NIAT DALAM BERINTERAKSI DENGAN AL-QUR’AN ADALAH INTI PENGAGUNGAN TERHADAPNYA

 

 


Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Arab Saudi.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments