HADIS KEDELAPAN BELAS: PENGHAFAL AL-QUR’AN DIUTAMAKAN PADA SAAT DIA MASIH HIDUP DAN PADA SAAT MENINGGAL DUNIA

294
PENGHAFAL AL QUR’AN DIUTAMAKAN PADA SAAT DIA MASIH HIDUP DAN PADA SAAT MENINGGAL DUNIA
Perkiraan waktu baca: 1 menit

40 HADIS PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَجْمَعُ بَيْنَ الرَّجُلَيْنِ مِنْ قَتْلَى أُحُدٍ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ يَقُولُ: أَيُّهُمْ أَكْثَرُ أَخْذًا لِلْقُرْآنِ؟. فَإِذَا أُشِيرَ لَهُ إِلَى أَحَدٍ قَدَّمَهُ فِي اللَّحْدِ، وَقَالَ: أَنَا شَهِيدٌ عَلَى هَؤُلَاءِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. وَأَمَرَ بِدَفْنِهِمْ بِدِمَائِهِمْ، وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يُغَسَّلُوا

Artinya:

Dari Jābir bin ‘Abdullāh raiyallāhu ‘anhumā, bahwa Rasulullah allallāhu ‘alaihi wa sallam menggabungkan (menghimpun) dua orang yang gugur pada perang Uhud dalam satu kain, kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya?” Ketika ditunjuk salah satu dari keduanya, beliau mendahulukannya ketika memasukkan ke dalam lahad, seraya bersabda, “Aku akan menjadi saksi atas mereka pada hari kiamat.” Beliau menyuruh untuk menguburkan mereka dengan darah yang ada pada diri mereka, mereka tidak disalatkan dan tidak dimandikan.

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ, kitab al-Magāzī, bab “Kaum Muslimin yang Terbunuh pada Perang Uhud”, no. 4079.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Lihat biografinya secara lengkap di link berikut: https://markazsunnah.com/jabir-bin-abdullah-teladan-dalam-rihlah-mencari-hadis/ .

KOSA KATA DAN SYARAH HADIS:

شَهِيدٌ: kata ini menunjukkan makna menyaksikan, mengetahui,  dan menyampaikan.

اللَّحْد: kemiringan dari garis lurus, dan ia dinamakan al-laḥdu  karena ia condong pada suatu sisi  kuburan.

FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:

  1. Sahib Al-Qur’an, dalam hal ini penghafal Al-Qur’an, senantiasa didahulukan dan diutamakan, baik dia masih hidup maupun setelah mati.
  2. Barometer kemuliaan bagi orang-orang yang memiliki kedudukan di dunia dan akhirat adalah sejauh mana hafalan Al-Qur’annya.
  3. Ambillah Al-Qur’an, hafalkanlah, dan senantiasalah bersama dengannya, niscaya kamu akan didahulukan dan
  4. Hendaknya yang menjadi mizan (barometer) bagimu pada saat mengutamakan orang lain adalah Al-Qur’an dan menghafalkannya.
Baca juga:  HADIS KEDUA PULUH LIMA: SATU AYAT AL-QUR’AN LEBIH BAIK DARI HARTA DUNIA

 

 


Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Arab Saudi.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments