HADIS KE-39: PENDIDIKAN MELALUI PENDEKATAN PERSUASIF DAN DIALOGIS SERTA PENANGANAN KESALAHAN DENGAN BIJAKSANA

27
HADIS KE
Perkiraan waktu baca: 2 menit

40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]

عَنْ أبي أماماة رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا، فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ، فَزَجَرُوهُ، وَقَالُوا, ‌مَهْ ‌مَهْ، فَقَالَ:  ادْنُهْ  فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا، قَالَ: فَجَلَسَ، قَالَ:  ‌أَتُحِبُّهُ ‌لِأُمِّكَ؟  قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ. قَالَ:  وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ  قَالَ:  أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ؟  قَالَ: لَا وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ. قَالَ:  وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ  قَالَ:  أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ؟  قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ. قَالَ:  وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ  قَالَ:  أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ؟  قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ. قَالَ:  وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ  قَالَ:  أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ؟  قَالَ: لَا وَاللَّهِ، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاءَكَ. قَالَ:  وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ  قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ، وَقَالَ:  اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ، وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ  قَالَ: فَلَمْ يَكُنْ بَعْدَ ذَلِكَ الْفَتَى ‌يَلْتَفِتُ ‌إِلَى ‌شَيْءٍ.

Artinya,

Dari Abu Umamah raḍiyallahu’anhu beliau berkata, “Seorang pemuda datang kepada Nabi ﷺ dan berkata, Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk berzina.’ Maka, orang-orang mendekat kepadanya dan menegur dengan keras, sambil berkata, ‌‘Diam! ‌Diam!’ Nabi ﷺ lalu bersabda, ‘Mendekatlah!’ Maka ia mendekat dan duduk. Nabi ﷺ bertanya, ‘‌Apakah kamu suka jika hal itu terjadi pada ibumu?’ Pemuda itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikanku tebusanmu.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Begitu juga orang lain tidak suka hal itu terjadi pada ibu mereka.’ Nabi ﷺ bertanya lagi, ‘Apakah kamu suka hal itu terjadi pada putrimu?’ Pemuda itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah, wahai Rasulullah, semoga Allah menjadikanku tebusanmu.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Begitu juga orang lain tidak suka hal itu terjadi pada putri mereka.’ Nabi ﷺ bertanya lagi, ‘Apakah kamu suka hal itu terjadi pada saudara perempuanmu?’ Pemuda itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikanku tebusanmu.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Begitu juga orang lain tidak suka hal itu terjadi pada saudara perempuan mereka.’ Nabi ﷺ bertanya lagi, ‘Apakah kamu suka hal itu terjadi pada bibimu dari pihak ayah?’ Pemuda itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikanku tebusanmu.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Begitu juga orang lain tidak suka hal itu terjadi pada bibi mereka dari pihak ayah.’ Nabi ﷺ bertanya lagi, ‘Apakah kamu suka hal itu terjadi pada bibimu dari pihak ibu?’ Pemuda itu menjawab, ‘Tidak, demi Allah, semoga Allah menjadikanku tebusanmu.’ Nabi ﷺ bersabda, ‘Begitu juga orang lain tidak suka hal itu terjadi pada bibi mereka dari pihak ibu.’ Kemudian, Nabi ﷺ meletakkan tangannya di atas pemuda itu seraya berdoa, ‘Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya.’ Setelah kejadian itu, pemuda tersebut tidak lagi menoleh kepada hal-hal yang buruk.”

Baca juga:  HADIS KE-21: MENDAHULUKAN ANAK YANG LEBIH BANYAK HAFALANNYA UNTUK MENJADI IMAM DAN MENOLONG MEREKA

Daftar Isi:

Takhrij Hadis

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Aḥmad dalam al-Musnad nomor 22265 dan al-Ṭabarāni dalam al-Mu’jam al-Kabīr nomor 7679. Al-Haiṡami, “Rijal-nya adalah rijal al-Ṣaḥīḥ.” Al-‘Irāqi, “Isnadnya baik, rijal-nya rijal al-Ṣaḥīḥ.” Disahihkan al-Albāni dan isnadnya sahih.

Pelajaran

  1. Pendidikan melalui pendekatan persuasif dan dialogis adalah metode pendidikan yang efektif dan berpengaruh.
  2. Penting bagi pendidik untuk menyesuaikan diri dengan psikologi dan pemahaman peserta didik.
  3. Salah satu adab adalah peserta didik merespons pendidik dengan baik, dan harus dibiasakan hal itu.
  4. Dialog membantu memperkuat pemahaman dan penerapan informasi.
  5. Kesabaran dan keluasan hati seorang pendidik terhadap pertanyaan peserta didik adalah karakter yang harus selalu dimilikinya agar pendidikan berhasil.
  6. Sikap lemah lembut dan kasih sayang kepada peserta didik dalam proses pembelajaran adalah suatu keharusan.
  7. Pentingnya menyapa akal anak ketika ia mulai mampu memahami dan menyadari.
  8. Memperbaiki kesalahan peserta didik harus dilakukan dengan bijaksana dan tenang.
  9. Seorang pendidik harus membiasakan peserta didik untuk memberikan respons yang baik kepada orang lain.
  10. Tahapan dialog yang terstruktur dan komprehensif membantu dalam proses meyakinkan.
  11. Doa Nabi kepada seorang pemuda menunjukkan kasih sayang seorang pendidik kepada peserta didiknya dan keinginannya untuk kebaikan mereka.
  12. Ketenangan, kejelasan ucapan, dan kesabaran pendidik membantu peserta didik menerima, memahami, dan meyakini informasi.
  13. Salah satu kesalahan dalam pendidikan adalah meniadakan pemikiran peserta didik sepenuhnya dan memaksanya untuk menerima tanpa diskusi dalam hal-hal yang seharusnya bisa didiskusikan.
  14. Dialog mengembangkan keterampilan berpikir dan bahasa pada peserta didik, serta meningkatkan kecerdasannya.
  15. Pendidikan tentang prinsip menjaga kehormatan sangat penting, sebagaimana yang dikatakan Nabi ﷺ, “Apakah kamu suka jika itu terjadi pada ibumu?”
  16. Larangan zina, karena zina termasuk dosa besar.
Baca juga:  HADIS KELIMA: KETULUSAN KEPADA YANG DIPIMPIN DAN MENGHINDARI SIKAP MENIPU

Footnote:

[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh Abd al-Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments