40 HADIS PENDIDIKAN ANAK[1]
عَنِ الرُّبَيِّعِ بِنْتِ مُعَوِّذِ ابْنِ عَفْرَاءَ رضي الله عنها، قَالَتْ: أَرْسَلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الْأَنْصَارِ، الَّتِي حَوْلَ الْمَدِينَةِ: مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا، فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ، وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا، فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ. فَكُنَّا، بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللهُ، وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ، فَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الْإِفْطَار.
Artinya:
Dari Rubayyi’ binti Mu’awwiż bin Afrā radhiyallahu anha ia berkata, “Suatu pagi di Hari Asyura Rasulullah ṣallallāhu‘alaihiwasallam mengirim petugas ke perkampungan orang Ansar yang berada di sekitar Madinah untuk menyampaikan pengumuman, ‘Siapa yang berpuasa sejak pagi hari, hendaklah ia menyempurnakan puasanya, dan siapa yang tidak berpuasa hendaklah ia puasa sejak mendengar pengumuman ini.’ Semenjak itu, kami berpuasa di hari Asyura, dan kami suruh pula anak-anak kecil kami, insyaallah. Kami bawa mereka ke masjid dan kami buatkan mereka main-mainan dari bulu. Apabila ada yang menangis minta makan, kami berikan setelah waktu berbuka tiba.
Daftar Isi:
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhāri dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Ṣaum Bab Puasanya Anak Kecil nomor 1960 dan Imam Muslim dalam al-Ṣaḥīḥ dalam Kitab al-Ṣiyām Bab Siapa Yang Makan Pada Hari Asyura Hendaknya Ia Menahan di Sisa Hari Yang Ada nomor 1136.
Pelajaran
- Dianjurkan membiasakan anak kecil untuk berpuasa apabila ia telah mampu.
- Seorang pendidik harus membantu anak dalam beribadah dan menjadikan mereka cinta terhadap ibadah tersebut.
- Membiasakan anak kecil menahan kesulitan dalam ibadah.
- Memberikan hadiah kepada anak kecil ketika beribadah adalah hal yang baik hingga mereka terbiasa dengan ibadah tersebut.
- Kedua orang tua sangat berperan dalam mengarahkan anak-anak mereka kepada kebaikan.
- Memberikan penghargaan dalam tarbiah adalah prinsip yang penting dan berpengaruh. Memberikan hadiah-hadiah dan mainan menjadikan mereka menerima pengarahan-pengarahan.
- Taklif syariat dimulai setelah anak mencapai balig.
Footnote:
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Arba’ūn al-Jiyād fi Tarbiyah al-Aulād (Empat Puluh Hadis Pendidikan Anak) karya Syekh ‘Abd al-‘Azīz bin Muḥammad al-Ḥuwaiṭān hafiẓahullāh.