Daftar Isi:
REDAKSI HADIS:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِذَا أَحَبَّ اللهُ عَبْدًا نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ. فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ. فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي أَهْلِ الْأَرْضِ
Artinya:
Dari Abū Hurairah raḍiyallāhu ‘anhu, dari Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia akan menyeru Jibril, ‘Sesunggunya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia’. Jibril pun mencintai orang tersebut, lalu Jibril menyeru kepada penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah fulan’. Penduduk langit pun mencintai orang tersebut, kemudian penduduk bumi pun menerimanya (mencintainya).”
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, kitab al-Adab, Bab “Kecintaan dari Allah ta’ālā”, nomor 6040 dan Imam Muslim dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ Muslim, kitab al-Bir wa al-Ṣilah, Bab “Apabila Allah Mencintai Seorang Hamba maka Dia Menjadikan Para Hamba Mencintai Hamba Tersebut”, nomor 2637.
BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:
Lihat pembahasan tentang biografi Abū Hurairah raḍiyallāhu ’anhu, di tautan berikut: https://markazsunnah.com/perawi-islam-Abu-hurairah/ .
FAEDAH DAN KESIMPULAN:
- Derajat para hamba bertingkat-tingkat di sisi Allah ‘azza wa jalla.
- Hadis ini merupakan salah satu dalil ahlusunah waljamaah tentang penetapan sifat maḥabbah (cinta dan kasih sayang) bagi Allah tabāraka wa ta’ālā.
- Allah subḥānahu wa ta’ālā memiliki tentara di langit dan di bumi.
- Malaikat Jibril ‘alaihi salām adalah pemimpin para malaikat dan penduduk langit.
- Malaikat Jibril ‘alaihi salām adalah perantara antara Allah ‘azza wa jalla dengan para hamba-Nya.
- Kewajiban mencintai siapa saja yang dicintai oleh Allah subḥānahu wa ta’ālā.
- Ketaatan dan ketundukan Jibril ‘alaihi salām, demikian pula para malaikat lainnya kepada setiap perintah Allah ‘azza wa jalla.
- Di antara tanda dan indikasi kecintaan Allah subḥānahu wa ta’ālā kepada seorang hamba adalah ketika hamba tersebut diterima dan dicintai oleh banyak manusia.
- Seorang hamba hendaknya terus berupaya mengejar dan meraih kecintaan Allah ‘azza wa jalla kepadanya bukan justru mengejar kecintaan dan simpati manusia.
- Seorang hamba yang meraih kecintaan Allah subḥānahu wa ta’ālā kepadanya maka niscaya manusia pun akan mencintainya namun belum tentu sebaliknya.