40 HADIS PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)
REDAKSI HADIS:
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “يَقُولُ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ: مَنْ شَغَلَهُ الْقُرْآنُ عَنْ ذِكْرِي وَمَسْأَلَتِي، أَعْطَيْتُهُ أَفْضَلَ مَا أُعْطِي السَّائِلِينَ، وَفَضْلُ كَلَامِ اللَّهِ عَلَى سَائِرِ الْكَلَامِ كَفَضْلِ اللَّهِ عَلَى خَلْقِهِ“.
Artinya:
Dari Abu Sa’īd raḍiyallāhu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Rabb ‘azza wa jalla berfirman, ‘Barangsiapa disibukkan oleh Al-Qur’an dan berzikir kepada-Ku dari memohon kepada-Ku, maka Aku akan memberikan kepadanya sesuatu yang terbaik dari yang Aku berikan kepada orang-orang yang memohon, dan kelebihan kalāmullāh (Al-Qur’an) dari seluruh kalam adalah seperti kelebihan Allah dari seluruh makhluk-Nya’.”
Daftar Isi:
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Tirmiżī dalam kitabnya, al-Jāmi’, Abwāb Faḍā’il al-Qur’ān ‘an Rasulillāh ṣallallāhu alaihi wa sallam, no. (2926), beliau mengatakan bahwa hadisnya hasan garib. Ibnu Hajar al-‘Asqalānī mengatakan, “Para perawinya ṡiqah kecuali ‘Aṭiyyah al-‘Aufī, dia memiliki kelemahan.”(2) Hadis ini dinilai sangat lemah oleh al-Albānī.(3)
BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:
Lihat biografinya di link berikut: https://markazsunnah.com/abu-said-al-khudri-mujahid-dan-mufti-madinah/ .
KOSA KATA DAN SYARAH HADIS:
شَغَلَهُ: kesibukan yang menunjukkan lawan dari kekosongan.
مَسْأَلَتِي: permohonan dan permintaan.
FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:
- Menyibukkan diri dengan Al-Qur’an dalam membaca dan menadaburinya merupakan sebaik-baik dan seagung-agung amalan.
- Siapa yang ingin dipenuhi dan ditunaikan hajat-hajatnya maka hendaknya dia memperbanyak bacaan Al-Qur’an.
- Ketika pembaca Al-Qur’an menghadirkan hatinya dalam merasakan keagungan kalam Allah, maka hal tersebut akan melahirkan kelezatan penghambaan dan kefakirannya kepada Allah.
- Sibukkan waktumu dengan Al-Qur’an karena dia adalah sebaik-baik perkataan.
- Hadirkan hatimu ketika mendengar dan membaca Al-Qur’an.
Footnote:
(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Arab Saudi.
(2) Fatḥu al-Bāri (9/66).
(3) Takhrīj Misykah al-Maṣābiḥ (1/658).