HADIS KEENAM: BESARNYA PAHALA PEMBACA AL-QUR’AN

1027
HADIS KEENAM BESARNYA PAHALA PEMBACA AL QURAN
Perkiraan waktu baca: 3 menit

40 HADIS PENGAGUNGAN AL-QUR’AN(1)

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عن عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ: الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya:

Dari ‘Abdullāh bin Mas’ūd raḍiyallāhu ‘anhu, beliau berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan alif lām mīm itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lām satu huruf dan mīm satu huruf’.” (H.R. Tirmiżī dan dia mengatakan hadis hasan sahih)

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Tirmiżī dalam kitabnya, al-Jāmi’; Faḍā’il al-Qur’ān ‘an Rasūlillāh ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, Bab “Barangsiapa Membaca Satu Huruf dari Al-Qur’an Baginya Pahala”, no. 2910, dan juga diriwayatkan oleh Imam al-Dārimī dalam kitabnya, al-Sunan; Faḍā’il al-Qur’ān, Bab “Barangsiapa Membaca Al-Qur’an”, no. 3351 dan 358.

Imam al-Tirmiżī mengatakan hadis ini hasan sahih garib dan al-Albānī juga menyatakan bahwa hadis ini sahih(2).

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Nama lengkap beliau adalah ‘Abdullāh bin Mas’ūd bin Gafil al-Hużalī. Kun-yah beliau adalah Abū Abdurraḥmān. Beliau kadang dinisbahkan kepada ibunya karena ayahnya mati di zaman jahiliah, sementara ibunya masih mendapati Islam dan masuk Islam. Karena itu, ibu beliau sering digelari Ummu ‘Abd, sementara Ibnu Mas’ūd digelari Ibnu Ummi ‘Abd. Beliau termasuk kalangan al-Sabiqūn al-Awwalūn (para sahabat yang masuk Islam di awal dakwah), mengikuti dua hijrah, ke Habasyah dan ke Madinah. Beliau juga mengikuti Perang Badar dan beliaulah yang berperan besar membunuh Abū Jahal dalam Perang Badar.

Baca juga:  HADIS KEENAM BELAS: MAHKOTA KEMULIAAN BAGI PEMBAWA AL-QUR’AN

Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda tentang Ibnu Mas’ūd raḍiyallāhu ‘anhu (artinya), “Barang siapa yang ingin membaca Al-Qur’an, asli sebagaimana ketika diturunkan, maka bacalah sebagaimana cara membaca Ibnu Ummi ‘Abd (Ibnu Mas’ūd).” (H.R. Ahmad)

Ibnu Mas’ūd pernah mengatakan tentang diri beliau, “Sesungguhnya, para sahabat Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam  telah mengetahui bahwa aku adalah orang yang paling memahami Al-Qur’an. Demi Allah, Zat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain diri-Nya, tidaklah diturunkan satu surat pun dalam Al-Qur’an, kecuali aku mengetahui di mana surat ini turun, tentang siapa ayat ini turun. Andaikan aku mengetahui bahwa ada orang yang lebih mengetahui tentang Al-Qur’an daripada aku, dan keberadaannya membutuhkan untuk naik unta, niscaya aku akan mendatanginya.”

Di antara keistimewaan beliau yang lain adalah beliau merupakan sahabat yang sering mendampingi dan berkhidmat kepada Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Beliau siapkan sendal, air wudu, dan bantal Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Karena seringnya bersama Nabi Muhammad ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, sifat dan perilaku beliau senantiasa sesuai dengan sunah-sunah Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam. Hużaifah raḍiyallāhu ‘anhu pernah mengatakan, “Saya tidak melihat seseorang yang gerak-gerik dan tingkah lakunya lebih mirip dengan Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam daripada Ibnu Ummi ‘Abd.”

Di masa Khalifah ‘Umar, beliau diutus ke Kufah untuk mengajari masyarakat tentang agama. Sementara itu, ‘Umar menunjuk Ammar bin Yasir sebagai gubernur di Kufah. ‘Umar berpesan kepada masyarakat Kufah, “Sesungguhnya dua orang ini adalah dua sahabat Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam yang merupakan pilihan, maka teladani keduanya.” Kemudian, beliau ditarik ke Madinah dan meninggal di Madinah pada tahun 32 H dalam usia enam puluh tahun lebih. Beliau dikuburkan di Pemakaman Baqi’ di Madinah dan disalati jenazahnya oleh Uṡmān bin ‘Affān, raḍiyallāhu ‘an jamī’ al-ṣaḥābah.(3)

Baca juga:  HADIS KETUJUH: TERMASUK PENGAGUNGAN TERHADAP AL-QUR’AN ADALAH SENANTIASA MENGKHATAMKAN DAN MEMAHAMINYA

KOSA KATA DAN SYARAH HADIS:

بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا  : diberi ganjaran pahala sepuluh kali lipat.

حَسَنَةٌ : ḥasanah adalah kebaikan dan al-ḥasan (kebaikan) lawan kata dari al-qubh (keburukan) dan ḥasan ini mencakup seluruh jenis kebaikan, baik berupa perkataan atau perbuatan.

FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:

  1. Barang siapa yang membaca Al-Qur’an maka dari setiap huruf yang dibacanya, dia akan mendapatkan kebaikan yang akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat.
  2. Luasnya rahmat Allah, yang mana Allah melipatgandakan bagi hamba-Nya pahala, dan itu semua bentuk karunia dan kemuliaan-Nya.
  3. Di antara bentuk agungnya Al-Qur’an adalah dia merupakan perbendaharaan bagi segala jenis kebaikan.
  4. Bacalah Al-Qur’an karena bacaanmu akan menghasilkan dan menambah pundi-pundi pahala bagimu.
  5. Rasakan dan resapi ketika kamu membaca Al-Qur’an bahwasanya kamu sedang mengumpulkan kebaikan-kebaikan yang sangat banyak.

 


Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari buku al-Arba’ūn Ḥadīṡan fī Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm, diterbitkan oleh al-Lajnah al-‘Ilmiyyah bi Masyrū’ Ta’ẓīm al-Qur’ān al-Karīm di Jeddah, Arab Saudi.

(2) Lihat: Takhrīj Misykāh al-Maṣābih (1/659) dan Ṣahīh al-Jāmi’ al-Ṣagīr (2/1103).

(3) Lihat biografi lengkap ‘Abdullāh bin Mas’ūd raḍiyallāhu ‘anhu di: al-Isti’āb karya Ibn ‘Abdilbarr (3/987), Usdu al-Gābah karya Ibn al-Aṡir (3/381), dan al-Iṣābah karya Ibnu Hajar (4/ 198).

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments