SYAMĀ’IL NABI ṢALLALLĀHU ‘ALAIHI WA SALLAM[1]
Daftar Isi:
Nasab beliau ﷺ
Beliau ﷺ adalah Muḥammad bin ‘Abdullāh bin ‘Abdul Muṭṭalib bin Hāsyim bin ‘Abdu Manaf bin Quṣay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Gālib bin Fihr bin Mālik bin al-Naḍr bin Kinānah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyās bin Muḍar bin Nizar bin Ma’ad bin ‘Adnān. ‘Adnān merupakan keturunan Ismā’īl, putra Ibrāhīm āl-Khalīl, ‘alaihimassalām.
Beliau ﷺ adalah sosok manusia yang memiliki nasab garis keturunan termulia secara mutlak. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Heraclius -kaisar Romawi- mengatakan kepada Abū Sufyān raḍiyallāhu ‘anhu, “Aku telah bertanya kepadamu tentang nasabnya, Anda menjawab bahwa beliau di antara kalian memiliki nasab termulia, seperti itulah para Rasul mereka diutus dari keturunan yang termulia di tengah kaumnya.”[2]
Pemilihan Beliau ﷺ
Beliau ﷺ bersabda,
«إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ»
Artinya:
“Allah telah memilih Kinānah dari keturunan Ismā’īl, dan memilih Quraisy dari keturunan Kinānah, dan memilih Bani Hāsyim dari keturunan Quraisy, dan memilihku dari keturunan Bani Hāsyim.”[3]
Nama-nama Beliau ﷺ
Seluruh nama beliau menunjukkan sifat dan bukan sekadar nama yang diketahui tanpa makna. Bahkan nama-nama tersebut terambil dari sifat-sifat terpuji lagi sempurna yang melekat pada diri beliau.
Di antara nama beliau ﷺ adalah:
- Muḥammad
Ini adalah nama beliau ﷺ yang paling terkenal, nama tersebut telah disebutkan di dalam kitab Taurat secara jelas. Maknanya adalah yang memiliki banyak sifat terpuji.
- Aḥmad
Yaitu makhluk paling terpuji di sisi Allah, dan dipuji oleh seluruh penduduk langit dan bumi, serta penghuni dunia dan akhirat karena banyaknya sifat terpuji pada dirinya, dan nama inilah yang oleh al-Masīḥ (Nabi Isa ‘alaihimussalām) menyebutnya.[4]
- Al-Mutawakkil
Dinamakan dengan nama ini karena beliau senantiasa bertawakal kepada Allah dalam menegakkan agama Islam, dengan tawakal yang tidak ada seorang pun dapat mengungguli tawakal beliau.
- Al-Māhi (Penghapus)
Allah ‘azza wa jalla menghapuskan kekufuran dengan perantara beliau, dimana kekufuran tidak terhapus sebagaimana dihapuskan melalui beliau.
- Al-Hāsyir (Mengumpulkan)
Manusia dikumpulkan di atas jejak kakinya. Seakan beliau diutus untuk mengumpulkan manusia.
- Al-‘Āqib (Yang Belakangan/Datang Kemudian):
Tidak ada lagi Nabi setelahnya, beliau adalah penutup para Nabi.
- Al-Muqaffi (Mengikuti Jejak)
Yang mengikuti jejak para pendahulunya, Allah ‘azza wa jalla menjadikannya mengikuti jejak para Rasul sebelumnya.
- Nabiyyuttaubah (Nabi Tobat)
Melalui beliau, Allah membuka pintu tobat bagi penduduk bumi, lalu Allah menerima tobat mereka dengan penerimaan yang belum pernah terjadi pada umat sebelumnya. Beliau ﷺ adalah orang yang paling banyak bertobat dan beristigfar.
- Nabiyyulmalhamah
Diutus untuk berjihad menghadapi musuh-musuh Allah. Tidak ada seorang Nabi bersama umatnya yang berjihad sebagaimana jihad Rasulullah ﷺ dan umatnya. Peperangan yang dihadapi adalah peperangan besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya semisalnya.
- Nabiyyurraḥmah
Yang Allah utus sebagai rahmat bagi seluruh alam, Allah subḥānahu wa ta’ālā merahmati seluruh penduduk bumi dengannya. Adapun orang-orang yang beriman maka mereka mendapatkan bagian yang lebih besar dari rahmat, dan adapun orang-orang kafir dari kalangan ahli kitab di antara mereka hidup di bawah perlindungan, jaminan, dan keamanannya.
- Al-Fātiḥ (Pembuka)
Dengannya Allah membuka pintu petunjuk yang sebelumnya tertutup, dengannya Allah membuka mata yang buta, telinga yang tuli, dan hati yang tertutup, dengannya Allah taklukkan negeri-negeri kafir, dengannya Allah membuka pintu-pintu surga, dengannya Allah membuka jalan-jalan ilmu yang bermanfaat dan amal saleh.
- Al-Amīn (Terpercaya)
Beliau adalah orang yang paling berhak atas nama ini. Beliau adalah kepercayaan Allah terhadap wahyu dan agama-Nya. Beliau juga kepercayaan penduduk langit dan penduduk bumi. Bahkan orang-orang kafir Quraisy menggelarinya sebagai al amiin sebelum beliau diutus sebagai Rasul.
- Al-Basyīr (Pemberi Kabar Gembira)
Beliau adalah pembawa kabar gembira bagi yang menaatinya dengan ganjaran pahala dan pemberi peringatan bagi yang memaksiatinya dengan balasan hukuman.
- Sayyidu Waladi Ādam (Pemimpin Seluruh Manusia)
Beliau ﷺ bersabda,
«أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ»
Artinya:
“Aku adalah pemimpin anak cucu Adam pada hari kiamat dan ini tidak berbangga diri.”[5]
- Al-Sirāj al-Munīr (Pelita Penerang)
Menerangi tanpa membakar. Berbeda dengan kata al-Wahhāj, yang menerangi dan bisa membakar. Beliau ﷺ adalah hamba Allah. Memiliki sifat puncak penghambaan tertinggi yang paling khusus, karena beliau telah menyempurnakan seluruh tingkatan penghambaan.
Footnote:
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab al-Mukhtaṣar al-Mufīd li Sirah al-Nabi al-Muṣṭafa ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam wa Syamā’ilihi karya Haiṡam bin Muḥammad Sarhan (Mantan Pengajar Ma’had Masjid Nabawi dan pengasuh situs: alsarhaan.com).
[2] H.R. Bukhārī (no. 7) dan Muslim (no. 1773).
[3] H.R. Muslim (no. 2276).
[4] Lihat: Q.S. al-Ṣaf, ayat 6.
[5] H.R. Aḥmad (no. 10987).