SILATURAHMI DI ANTARA WASILAH MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH AZZA WAJALLA

549
SILATURAHMI DI ANTARA WASILAH MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA 1
SILATURAHMI DI ANTARA WASILAH MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH AZZA WA JALLA 1
Perkiraan waktu baca: 2 menit

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْ خَلْقِهِ قَالَتْ الرَّحِمُ: هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنْ الْقَطِيعَةِ، قَالَ: نَعَمْ، أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ، قَالَتْ: بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ: فَهُوَ لَكِ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda, “Setelah Allah menciptakan makhluk, maka rahim pun berkata (kepada Allah), ‘Inilah tempat bagi yang berlindung kepada-Mu dari terputusnya silaturahmi’. Allah menjawab, ‘Benar. Tidakkah kamu rela bahwasanya Aku akan menyambung orang yang menyambungmu dan memutuskan yang memutuskanmu?’ Rahim menjawab, ‘Tentu, wahai Rabb’. Allah berfirman (artinya), ‘ltulah yang kamu miliki’. Setelah itu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jika kalian ingin, maka bacalah ayat berikut ini (artinya), ‘Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan berbuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan’?” (Q.S. Muhammad: 22)

Daftar Isi:

Takhrij Hadis:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Sahihnya; Kitab al-Adab, Bab “Barang siapa menyambung silaturahmi maka Allah juga akan menyambungnya”, no. 5987 dan juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahihnya; Kitab al-Birr wa al-Shilah wa al-Adab, Bab “Silaturahmi dan haramnya memutuskan tali silaturahmi”, no. 2554.

Biografi Sahabat Perawi Hadis:

Lihat: PERAWI ISLAM, ABU HURAIRAH

Faedah dan Kesimpulan:

1. Allah azza wa jalla Maha Pencipta dan menetapkan segala takdir bagi para hamba-Nya.

2. Ibnu Abi Jamrah(1) menyebutkan bahwa makna makhluk dalam hadis ini boleh jadi bermakna seluruh makhluk dan boleh jadi khusus bagi jin dan manusia. Demikian pula waktu kejadiannya ada beberapa kemungkinan di antaranya(2):

Baca juga:  DOSA-DOSA YANG PALING BESAR

a. Setelah penciptaan langit dan bumi dan dinampakkannya makhluk-makhluk tersebut;

b. Setelah ditetapkannya seluruh takdir dalam lauhulmahfuz namun belum ada yang ditampakkan kecuali kitab lauhulmahfuz dan pena;

c.  Setelah selesai penciptaan roh dari manusia.

3. Allah azza wa jalla Mahakuasa menjadikan seluruh makhluk-Nya berbicara termasuk di antaranya rahim.

4. Keutamaan meminta perlindungan kepada Allah subhanahu wa taala dari memutuskan silaturahmi.

5. Keutamaan yang sangat besar dari silaturahmi dan bahaya memutuskannya.

6. Siapa yang menyambung tali silaturahmi maka Allah azza wa jalla akan menyambung hubungan dengannya dan sebaliknya siapa yang memutuskan tali silaturahmi maka Allah azza wa jalla akan memutuskan hubungan dengannya.

7. Hadis ini merupakan salah satu dalil dari kaidah yang terkenal dalam syariat, “al-jazaa’ min jinsil ‘amal(3) (balasan yang didapatkan sepadan dan sesuai dengan amalan yang dikerjakan).

8. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam banyak hadisnya menjelaskan hubungan antara hadis beliau dengan firman Allah azza wa jalla.

9. Di antara fungsi hadis adalah sebagai penjelasan dan penjabaran dari ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an alKarim sebagaimana yang Allah azza wa jalla firmankan dalam Q.S. al-Nahl ayat 44.

10. Di antara fitnah kekuasaan adalah kecenderungan melakukan kerusakan di muka bumi dan memutuskan tali silaturahmi.


Footnote:

(1) Beliau adalah salah seorang ulama musnid berasal dari Andalusia. Nama lengkap beliau adalah Abu Bakar Muhammad bin Ahmad bin Abdul Malik bin Musa bin Abdul Malik bin Walid bin Abi Jamrah al-Umawi. Di antara karya beliau adalah kitab yang berjudul Nataij al-Afkar fi Ma’ani al-Atsar. Beliau wafat pada bulan Muharam tahun 599 H dalam usia 80 tahun lebih. Lihat biografi beliau di Siyar A’lam al-Nubala (21/ 398-399).

Baca juga:  HADIS ZIKIR PENGUSIR AMARAH

(2) Lihat: Fathu al-Bari (10/ 417).

(3) Lihat: I’lam al-Muwaqqi’in (2/ 330).

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments