KELAHIRAN, NAMA DAN NASAB RASULULLAH[1]
Mukadimah
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
(Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Segala puji hanya bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari keburukan diri-diri kami dan dari kejahatan perbuatan-perbuatan kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwa tiada sembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Amma ba’du, maka sesungguhnya aku persembahkan kepada para saudaraku pembaca yang mulia “Kumpulan Petikan dari Sifat-Sifat Mulia Rasulullah ﷺ, Akhlak Nabawi, dan Adab Islami” agar mereka dapat mempelajarinya dan meneladani Rasul yang mulia ini ﷺ dalam akhlaknya, adabnya, ketawadukannya, kelembutannya, keberaniannya, kemurahannya, dan tauhidnya kepada Rabbnya. Terutam, kita hidup di zaman yang sangat membutuhkan penyebaran tauhid dan akhlak, dua hal yang menjadi kunci kemenangan umat Islam dan tersebarnya agama Islam.
Sungguh indah apa yang dikatakan oleh seorang penyair:
إِنَّما الأُمَمُ الأَخلاقُ ما بَقِيَت … فَإِن هُمُ ذَهَبَتْ أَخْلاقُهُم ذَهَبُوا
“Sesungguhnya umat-umat (bangsa-bangsa) itu akan bertahan selama akhlak mereka masih ada, Namun bila akhlak mereka hilang, maka mereka pun akan musnah.”[2]
Aku memohon kepada Allah agar buku ini bermanfaat bagi kaum muslimin, dan semoga menjadikannya sebagai amalan yang ikhlas semata-mata mengharap ridha-Nya yang mulia.
Muhammad bin Jamil Zainu
مِنَ ٱلشَّمَائِلِ ٱلْمُحَمَّدِيَّةِ
إِنْ فَاتَكُمْ أَنْ تَرَوْهُ بِٱلْعُيُونِ فَمَا … يَفُوتُكُمْ وَصْفُهُ هَذِي شَمَائِلُهُ
مُكَمَّلُ ٱلذَّاتِ فِي خَلْقٍ وَفِي خُلُقٍ … وَفِي صِفَاتٍ فَلَا تُحْصَى فَضَائِلُهُ
Petikan Syamail Muhammadiah:
“Jika kalian terlewatkan untuk melihatnya dengan mata kepala,
maka kalian jangan terlewatkan dari mengenal sifatnya, maka inilah sifat-sifatnya. Beliau yang sempurna dalam zat, baik dalam fisik, akhlak, dan sifat-sifat, sehingga tak terhitung keutamaan yang dimilikinya ﷺ “
Daftar Isi:
Kelahiran Rasulullah ﷺ
Pertama: Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًۭا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُوا۟ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا۟ مِن قَبْلُ لَفِى ضَلَٰلٍۢ مُّبِينٍۢ
“Dan sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika Dia mengutus di tengah-tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran: 164)
Kedua: Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌۭ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ
“Katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa.” (QS. Al-Kahfi: 110)
Ketiga: Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa hari Senin, dan beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَفِيهِ بُعِثْتُ، وَفِيهِ أُنزِلَ عَلَيَّ الْقُرْآنُ
“Itulah hari di mana aku dilahirkan, pada hari itu juga aku diutus, dan pada hari itu pula Al-Qur’an diturunkan kepadaku.” (HR Muslim)
Keempat: Rasulullah ﷺ dilahirkan pada hari Senin, bulan Rabiul Awal di Makkah al-Mukarramah, di sebuah rumah yang dikenal sebagai Darul Mawlid pada tahun Gajah, sekitar tahun 571 Masehi, dari kedua orang tua yang dikenal: Ayahnya adalah Abdullah bin Abdul Muththalib, dan ibunya adalah Aminah binti Wahb. Kakeknya adalah Abdul Muththalib yang menamainya Muhammad ﷺ, dan ayahnya meninggal sebelum kelahirannya.
Kelima: Sesungguhnya kewajiban bagi umat Islam adalah untuk mengenal kemuliaan Rasul yang agung ini. Mereka harus berhukum dengan Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya, mengamalkan akhlaknya, dan memberi perhatian dakwah kepada tauhid, yang menjadi inti dari risalahnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
قُلْ إِنَّمَآ أَدْعُوا۟ رَبِّى وَلَآ أُشْرِكُ بِهِۦٓ أَحَدًۭا
“Katakanlah, sesungguhnya aku hanya menyeru kepada Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan seorang pun dengan-Nya.” (QS. Al-Jin: 20)
Nama dan Nasab Rasulullah ﷺ
Pertama: Allah Ta’ala berfirman,
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ
“Muhammad adalah Rasul Allah.” (QS. Al-Fath: 29)
Kedua: Rasulullah ﷺ bersabda,
لِي خَمْسَةُ أَسْمَاءٍ: أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا المَاحِي الَّذِي يَمْحُو اللَّهُ بِيَ الكُفْرَ، وَأَنَا الحَاشِرُ الَّذِي يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى قَدَمِي، وَأَنَا العَاقِبُ الَّذِي لَيْسَ بَعْدَهُ نَبِيٌّ
“Aku memiliki lima nama: Aku Muhammad, Aku Ahmad, Aku Al-Mahi (yang denganku Allah menghapus kekafiran), Aku Al-Hasyir (yang manusia dikumpulkan di bawah kakiku), dan Aku Al-‘Aqib (yang tidak ada nabi setelahnya).” (Muttafaqun ‘Alaih)
وَقَدْ سَمَّاهُ اللَّهُ رَءُوفًا رَحِيمًا
“Dan Allah menamainya (Rasulullah) penuh belas kasih dan penyayang.”
Ketiga: Rasulullah ﷺ menamai diri beliau dengan beberapa nama, beliau bersabda,
Nama lain dari Rasulullah ﷺ:
أَنَا مُحَمَّدٌ، وَأَنَا أَحْمَدُ، وَأَنَا المُقَفِّي، وَنَبِيُّ التَّوْبَةِ، وَنَبِيُّ الرَّحْمَةِ
“Rasulullah ﷺ biasa menamai dirinya dengan beberapa nama, dan bersabda, ‘Aku Muhammad, Aku Ahmad, Aku Al-Muqaffi (yang terakhir dari para nabi), Nabi taubat, dan Nabi rahmat.'” (HR Muslim)
Keempat: Rasulullah ﷺ bersabda,
أَلا تَعْجَبُونَ كَيْفَ يَصْرِفُ اللَّهُ عَنِّي شَتْمَ قُرَيْشٍ وَلَعْنَهُمْ؟ يَشْتِمُونَ مُذَمَّمًا وَيَلْعَنُونَ مُذَمَّمًا، وَأَنَا مُحَمَّدٌ
“Apakah kalian tidak heran bagaimana Allah menghalangi celaan dan kutukan Quraisy terhadapku? Mereka mencela seorang bernama ‘Mudzammam’, dan mengutuk seorang bernama ‘Mudammam’, padahal aku adalah Muhammad.” (HR Bukhari)
Kelima: Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّ اللهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ
“Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail, memilih Quraisy dari Kinanah, memilih Bani Hasyim dari Quraisy, dan memilihku dari Bani Hasyim.” (HR Muslim)
Keenam: Rasulullah ﷺ bersabda,
تَسَمَّوْا بِاسْمِي، وَلَا تَكْتَنُوا بِكُنْيَتِي، فَإِنَّمَا أَنَا قَاسِمٌ أَقْسِمُ بَيْنَكُمْ
“Berilah nama kalian dengan namaku, tetapi jangan berkunyah dengan kunyahku, karena aku adalah Al-Qasim yang membagi di antara kalian.” (HR Muslim)
Footnote:
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab Quthuf min Asy-Syama’il Al-Muhammadiyyah Wal-Akhlaq An-Nabawiyyah wal-Adab Al-Islamiyyah karya Muhammad bin Jamil Zainu (Pengajar di Darul Hadits Al-Khairiyyah, Makkah Al-Mukarramah), cetakan kelima belas; telah ditambah dan diperbarui.
[2] Lihat: Syi’ru Syawqi fi Mizan an-Naqd, hal. 85