BEBERAPA FIKIH PUASA DAN HUKUM TERKAIT RAMADAN (BAGIAN KEDELAPAN)Perkiraan waktu baca: 1 menit

8a
8a

BEBERAPA FIKIH PUASA DAN HUKUM TERKAIT RAMADAN[1] (BAGIAN KEDELAPAN)

Lailatul Qadar

💎 Merugi, merugi, merugi orang yang tidak menukar beberapa jam untuk mendapatkan delapan puluh tiga tahun.

💎 Seandainya seseorang diberi tawaran upah tiga bulan hanya dengan bekerja satu bulan di negeri tertentu sebagai perantau, tentu ia akan merantau dan menanggung kesulitan demi itu. Padahal, Lailatul Qadar setara dengan ibadah selama 83 tahun.

💎 Seandainya seseorang diberi tawaran upah tiga bulan hanya dengan bekerja satu bulan di negeri tertentu sebagai perantau, tentu ia akan merantau dan menanggung kesulitan demi itu. Padahal, Lailatul Qadar setara dengan ibadah selama 83 tahun.

💎 Tidak ada riwayat dari Nabi ﷺ maupun para sahabat yang mengaitkan Lailatul Qadar dengan malam Jumat, dan malam Jumat sendiri tidak memiliki keutamaan khusus dalam hal ini. Bahkan, dalam hadis sahih disebutkan larangan mengkhususkan malam Jumat untuk salat malam secara khusus.

💎 Tidak ada hadis yang sahih yang menetapkan secara pasti satu malam tertentu sebagai Lailatul Qadar yang tidak pernah berubah. Malam ini dikenali melalui tanda-tanda dan indikasi, dengan kemungkinan terbesar pada malam-malam ganjil, terutama malam ke-27, kemudian ke-21, lalu ke-23.

💎 Salah satu amalan terbaik di malam Lailatul Qadar adalah membaca Al-Qur’an, karena malam ini dimuliakan disebabkan oleh Al-Qur’an, yang diturunkan di dalamnya.

💎 Tidak ada tanda pasti yang dapat diketahui sebelumnya untuk menentukan Lailatul Qadar. Yang ada hanyalah tanda-tanda setelahnya yang bersifat dugaan. Riwayat yang sahih menyebutkan bahwa matahari pada pagi harinya terbit tanpa sinar yang menyilaukan. Adapun anggapan bahwa anjing, keledai, atau ayam jantan diam pada pagi harinya, itu tidak sahih.

Baca juga:  BEBERAPA FIKIH PUASA DAN HUKUM TERKAIT RAMADAN

💎 Tidak ada dalil yang sahih yang menetapkan bahwa jika malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bertepatan dengan malam Jumat, itu menjadi tanda bahwa malam tersebut adalah Lailatul Qadar atau memiliki keutamaan khusus. Hari dalam Islam mengikuti malam sebelumnya.

💎 Tidak mengapa mengambil manfaat dari mimpi dalam mencari tahu Lailatul Qadar. Hal ini telah diriwayatkan secara sahih dari Rasulullah ﷺ, di mana beliau bersabda:

أَرَى ‌رُؤْياكُمْ ‌قَدْ ‌تَواطَأَتْ فِي السَّبْعِ الأَواخِرِ

Artinya: “Aku melihat bahwa mimpi kalian telah bersepakat bahwa (Lailatul Qadar) berada di tujuh malam terakhir.”[2]


Footnote:

[1] Dipilih dan disadur serta diterjemahkan dari kitab Suthur min al-Naql wa al-‘Aql wa al-Fikr (Kumpulan Tweet al-Syaikh al-Muhaddits Abdul Aziz bin Marzuq al-Tharifi –hafizhahullah-)

[2] HR. Bukhari (no. 1156,1157 dan 1158) dan Muslim (no. 1165) dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments