SYARAH KITAB ‘UMDAH AL-AHKĀM[1]
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَّكِئُ فِي حِجْرِي، فَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَأَنَا حَائِضٌ
Artinya:
‘Āisyah raḍiyallāhu ‘anhā menceritakan, “Biasanya Rasulullah ﷺ bersandar di pangkuanku lalu membaca Al-Qur’an sedangkan aku dalam keadaan haid.”
Daftar Isi:
Takhrij Hadis:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Ḥaiḍ, bab “Seseorang Membaca Al-Qur’an di Pangkuan Istrinya yang Haid”, no. 293, dan Imam Muslim dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ; kitab al-Ḥaiḍ, bab “Berbaring Bersama Istri yang Haid dalam Satu Selimut”, no. 301. Lafaz hadis yang disebutkan di atas sesuai periwayatan Imam Muslim.
Syarah dan Faedah yang Terkandung dalam Hadis Ini:
- Diperkenankan membaca Al-Qur’an dalam keadaan bersandar maupun berbaring, baik dalam keadaan terlentang ataupun berbaring miring. Membaca Al-Qur’an dengan cara seperti ini bukan termasuk tindakan tidak beradab terhadap Al-Qur’an.
- Diperkenankan bagi orang yang membaca Al-Qur’an untuk bersandar di pangkuan orang yang sedang haid dan dekat dengan tempat najis.
Footnote
[1] Diterjemahkan dan disadur dari kitab “Mūjaz al-Kalām ‘ala ‘Umdah al-Aḥkām” karya Dr. Manṣūr bin Muḥammad al-Ṣaq’ūb hafiẓahullāh.