GAMBARAN RINGKAS KITAB-KITAB HADIS (BAGIAN III)

183
GAMBARAN RINGKAS KITAB KITAB HADIS BAGIAN KETIGA
GAMBARAN RINGKAS KITAB KITAB HADIS BAGIAN KETIGA
Perkiraan waktu baca: 1 menit

GAMBARAN RINGKAS KITAB-KITAB HADIS (BAGIAN III)(1)

KITAB AL-SUNAN KARYA IMAM AL-NASĀI

Penyusunnya adalah Aḥmad bin Syu’aib bin Ālī bin Sinan bin Bahr bin Dinar, Abu Abdirrahmān al-Nasāi. Dalam kitab sunan beliau ini terdapat hadis-hadis yang derajatnya sahih, lemah, dan sangat lemah, sehingga telah keliru bagi mereka yang menamai kitab ini sebagai bagian dari kitab alṢaḥīḥ. Di sebagian hadis-hadisnya terdapat istilah-istilah khusus yang sulit dipahami, kecuali bagi mereka yang dikaruniai ilmu dan pengetahuan oleh Allah. Imam al-Nasāi dalam kitabnya ini juga memiliki beberapa perkataan dan penjelasan tentang ‘ilal (cacat hadis) dan perbedaan redaksi dalam periwayatan hadis. Penjelasan beliau tentang masalah yang terdapat dalam kitab sunan ini, bak permata yang terdapat dalam kalung(2).

Ketika Sunan al-Nasāi disebutkan, maka yang dimaksud adalah kitab Sunan al-Mujtana. Kitab ini merupakan kitab al-Sunan al-ugrā karena beliau juga memiliki kitab “al-Sunan al-Kubrā“. Kitab al-Mujtana bukanlah hasil ringkasan murid beliau, Ibnu al-Sunnī, sebagaimana yang diklaim oleh sebagian ahli ilmu, melainkan kitab tersebut merupakan karya orisinal beliau. Wallāhu ta’ālā a’lam.

Daftar Isi:

KITAB AL-SUNAN KARYA IBNU MAJAH

Penyusunnya adalah Abu Abdullāh Muḥammad bin Yazīd bin Majah al-Rib’i al-Qazwinī. Kitab beliau ini sangat bermanfaat, akan tetapi posisi kitab ini berada di bawah kelima kitab-kitab hadis sebelumnya. Dalam kitab ini terdapat hadis-hadis lemah dalam jumlah yang besar dan beberapa hadis palsu.

FAEDAH RINGKAS

Jika para ahli hadis berkata, “Diriwayatkan oleh alSittah atau dikeluarkan oleh al-Sittah” maka maksudnya adalah bahwa hadis tersebut disebutkan di dalam kitab Ṣaḥīḥ Bukhārī, Ṣaḥīḥ Muslim, Sunan Abu Dāūd, Jamī’ Tirmiżī, Sunan alNasāi dan Sunan Ibnu Majah.

Dan jika mereka berkata, “Diriwayatkan atau disebutkan oleh alArba’ah” maka yang mereka maksud adalah Sunan Abu Dāūd, Jamī’ Tirmiżī, Sunan alNasāi dan Sunan Ibnu Majah.

 

Baca juga:  POLEMIK SEPUTAR HADIS AHAD (BAGIAN I)

Footnote:

(1) Diterjemahkan dan disadur dari kitab Taysīr ‘Ulūm al-Hadīṡ lil Mubtadi’īn karya Syekh Amru Abdul Mun’im Salim.

(2) Ibnu Kaṡīr mengatakan di dalam kitab beliau, Mukhtaar Ulūm al-adīṡ (hal. 29), “Ini perkataan al-Ḥāfiẓ Abu Ālī bin al-Sakan.” Al-Khathīb al-Bagdādī mengatakan tentang al-Sunan karya Imam al-Nasai, “Kitab sahih,” namun pernyataan ini masih perlu diteliti.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments