BEBERAPA FIKIH PUASA DAN HUKUM TERKAIT RAMADAN[1] (BAGIAN KESEPULUH)
Idul Fitri
💎 Dalam hadis dan atsar disebutkan bahwa ucapan selamat hari raya Id dilakukan pada hari rayanya. Namun demikian tidak ada larangan untuk mengucapkannya sebelum hari raya. Jika seseorang ingin menyampaikannya lebih awal maka waktunya adalah dimulai pada malam hari raya, akan tetapi waktu terbaik mengucapakan selamat adalah pagi hari raya.
💎Ucapan selamat hari raya adalah sunah, namun tidak ada hadis yang menetapkan waktu mulai maupun lafaz tertentu untuk mengucapkannya. Ucapan selamat boleh dilakukan sebelum atau setelah salat Id, tetapi setelah salat lebih utama.
💎 Ucapan selamat hari raya bisa dilakukan dengan ungkapan apa pun yang memiliki makna yang baik. Tidak ada satu lafaz khusus yang ditetapkan dalam hadis. Ungkapan yang paling sahih adalah ucapan para sahabat ketika mereka saling memberi selamat, yaitu:
تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ
Artinya: “Semoga Allah menerima amalan dari kami dan darimu”.
Imam Ahmad menilai sanadnya baik.
💎 Ucapan selamat dengan “Taqabbalallahu minnaa waminka” (Semoga Allah menerima amalan dari kami dan darimu) tidak menunjukkan bahwa para sahabat dan tabiin selalu terikat dengan lafaz ucapan ini. Oleh karena itu Imam Malik berkata, “Saya tidak mengetahuinya, tetapi juga tidak mengingkarinya.” Padahal mam Malik adalah salah satu imam yang paling mengetahui kondisi para sahabat dan tabiin.
💎 Pada Idul Fitri, dianjurkan untuk bertakbir mulai dari terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri (ketika Ramadan telah sempurna) hingga salat Id. Hal ini berdasarkan firman Allah:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ
Artinya: Hendaklah kamu menyempurnakan bilangan (puasa) dan bertakbir kepada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu”. [QS. Al-Baqarah: 185].
💎 Takbiran adalah amalan terbaik untuk menutup Ramadan dan pada malam Idul Fitri. Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata, “Sepatutnya bagi kaum Muslimin, ketika mereka melihat hilal Syawal, untuk bertakbir hingga mereka selesai dari salat hari raya mereka.”
💎 Disunnahkan pada Idul Fitri untuk:
- Mandi sebelum salat Id.
- Memakai pakaian terbaik.
- Menggunakan parfum.
- Takbiran.
- Makan kurma dalam jumlah ganjil sebelum salat.
- Berjalan kaki menuju tempat salat Id (jika memungkinkan).
- Membawa keluarga untuk menghadiri salat Id.
- Pulang melalui jalan yang berbeda dari saat berangkat.
💎 Tidak disyariatkan salat dua rakaat sebelum atau sesudah salat Id, kecuali salat tahiyatul masjid (jika salat Id dilakukan di dalam masjid). Dalam Sahih Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Nabi ﷺ tidak melakukan salat apa pun setelah salat Id. Adapun hadis yang menyebutkan bahwa Nabi ﷺ atau sebagian sahabat melaksanakan salat sunah setelah Id riwayatnya tidak sahih.
💎 Barang siapa yang telah menghadiri salat Id, maka kewajiban salat Jumat gugur baginya, dan ia boleh menggantinya dengan salat Zuhur. Namun imam tetap menyelenggarakan salat Jumat bagi yang ingin mengikutinya. Hal ini ditunjukkan dalam dalil yang sahih dari Nabi ﷺ serta diamalkan oleh Umar, Utsman, dan mayoritas sahabat radhiyallahu ‘anhum.
💎 Mimbar khotbah (Jumat, Id dll) bukan hanya untuk memberi mauizah, tetapi juga untuk memberikan pemahaman tentang peristiwa yang terjadi di tengah umat. Dalam Sahih Bukhari, disebutkan bahwa Nabi ﷺ di atas mimbar menyebutkan kondisi berbagai kabilah, baik yang mendukung maupun menentangnya, seperti Aslam, Ghifar, dan ‘Ushayyah.
Footnote:
[1] Dipilih dan disadur serta diterjemahkan dari kitab Suthur min al-Naql wa al-‘Aql wa al-Fikr (Kumpulan Tweet al-Syaikh al-Muhaddits Abdul Aziz bin Marzuq al-Tharifi –hafizhahullah-)