
40 HADIS TENTANG CELAAN TERHADAP YAHUDI(1)
REDAKSI HADIS:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ هَذِهِ الْآيَةَ الَّتِي فِي الْقُرْآنِ : ﴿يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا﴾ قَالَ فِي التَّوْرَاةِ : يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَحِرْزًا لِلْأُمِّيِّينَ، أَنْتَ عَبْدِي وَرَسُولِي، سَمَّيْتُكَ الْمُتَوَكِّلَ، لَيْسَ بِفَظٍّ ، وَلَا غَلِيظٍ، وَلَا سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ، وَلَا يَدْفَعُ السَّيِّئَةَ بِالسَّيِّئَةِ، وَلَكِنْ يَعْفُو وَيَصْفَحُ، وَلَنْ يَقْبِضَهُ اللَّهُ حَتَّى يُقِيمَ بِهِ الْمِلَّةَ الْعَوْجَاءَ بِأَنْ يَقُولُوا : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ. فَيَفْتَحَ بِهَا أَعْيُنًا عُمْيًا، وَآذَانًا صُمًّا، وَقُلُوبًا غُلْفًا
Artinya:
Dari ‘Abdullāh bin ‘Amr bin al-‘Āṣ raḍiyallāhu ‘anhumā, bahwa ayat ini yang terdapat dalam Al-Qur’an,
﴾يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا ﴿
“Wahai Nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira , dan pemberi peringatan.” (Q.S. al-Aḥzāb, ayat 45)
Allah ‘azza wa jalla berfirman dalam Taurat, “Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa berita gembira, dan pelindung bagi kaum ummiyyīn. Engkau adalah hamba-Ku dan rasul-Ku. Aku menamakanmu al-mutawakkil (yang bertawakal). Engkau bukan orang yang kasar, tidak keras, tidak suka berteriak di pasar, dan tidak membalas keburukan dengan keburukan, tetapi engkau memaafkan dan berlapang dada. Allah tidak akan mewafatkanmu hingga denganmu Dia menegakkan agama yang bengkok, sampai mereka berkata, ‘Lā ilāha illallāh’. Dengan kalimat itu Allah membukakan mata yang buta, telinga yang tuli, dan hati yang tertutup.”
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīh, kitab Tafsīr Sūrah al-Fatḥ, bab “Firman Allah (artinya): Sesungguhnya Kami Mengutusmu Sebagai Saksi, Pemberi Kabar Gembira dan Peringatan”, no. 4838.
KOSAKATA DAN SYARAH HADIS:
وَحِرْزًا: penjaga dan pelindung. Al-ḥirz pada asalnya bermakna tempat yang kuat dan kokoh, sehingga sesuatu dijaga darinya. Maksudnya adalah penjaga agama orang-orang ummiyyīn.
Dikatakan: ḥaraztu asy-sya’ artinya adalah aku menjaganya, aku memeliharanya, aku mengumpulkannya padamu, dan aku melindunginya dari perampasan.
لِلْأُمِّيِّينَ: tidak bisa baca tulis, yang dimaksud dalam hadis ini adalah orang-orang Arab karena kemampuan menulis di kalangan mereka sangat sedikit.
لَيْسَ بِفَظٍّ: tidak kasar kepada makhluk.
وَلَا غَلِيظٍ: beliau lemah lembut dalam bertutur kata.
وَلَا سَخَّابٍ بِالْأَسْوَاقِ: teriakan, keributan dan hiruk pikuk, yaitu tidak berteriak-teriak seperti kebiasaan orang-orang pasar dan apa yang biasa terjadi dari teriakan keras. Maksudnya adalah beliau bukanlah orang yang suka bersaing dalam urusan dunia.(2)
المِلَّةَ العَوْجَاءَ: agama yang datang dalam keadaan bengkok dan menyimpang dari millah Islam.
أَعْيُنًا عُمْيًا وَآذَانًا صُمًّا: yaitu dengan risalah Muhammad ﷺ dan dakwahnya yang murni, Allah memberi sebab penglihatan untuk melihat kebenaran, pendengaran untuk mendengarkan kebenaran, dan hati untuk menyambut serta mengagungkannya.
وَقُلُوبًا غُلْفًا: hati yang tertutup, terbungkus, tidak bisa menerima.
FAEDAH DAN PELAJARAN HADIS:
- Nabi ﷺ telah menyingkap kepada kita adanya ayat dalam Taurat. Namun ayat itu tidak kita dapati lagi dalam Taurat yang ada pada Yahudi hari ini. Hal ini menjadi bukti adanya taḥrīf (penyelewengan) yang dilakukan oleh Yahudi terhadap Taurat mereka.
- Ayat-ayat dalam Taurat tidak hanya memberi kabar gembira tentang Muhammad ﷺ, tetapi juga mengenalnya melalui kemuliaan akhlaknya dan keindahan sifat-sifatnya.
- Ayat-ayat Al-Qur’an dan Taurat yang memberi kabar gembira tentang Muḥammad ﷺ merupakan hujah yang nyata, hadir di hadapan seluruh Yahudi pada setiap zaman dan tempat. Oleh karena itu, mereka tidak memiliki alasan untuk tidak mengetahuinya.
- Kedengkian Yahudi kepada Rasulullah Muḥammad ﷺ—padahal merekalah yang paling mengetahui dakwah beliau dan telah menerima kabar gembira tentang kedatangannya—tidak ada bandingannya di alam semesta.
Footnote:
(1) Tulisan ini diterjemahkan dan disarikan dari buku al-Ahādīts al-Arba‘ūn fī ẑammi al-Yahūd dan syaraḥ-nya, al-Syāfī fī Ahādīṡ al-Arba‘īn fī ẑammi al-Yahūd, keduanya merupakan karya Syekh Dr. Jihād Jamīl al-‘Āyisy, ḥafiẓahullāh.
(2) Tafsīr Garīb mā fī al-Ṣaḥīḥain, karya al-Ḥumaidi (1/431).