BERSIKAP LEMBUT DALAM MELURUSKAN KEBATILAN

91
BERSIKAP LEMBUT DALAM MELURUSKAN KEBATILAN
Perkiraan waktu baca: 1 menit

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عن عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْج النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ: دَخَلَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكُمْ. قَالَتْ عَائِشَةُ: فَفَهِمْتُهَا، فَقُلْتُ: وَعَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ. قَالَتْ: فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَهْلًا يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ. فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَدْ قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ

Dari ‘Ā’isyah radiyallāhu ‘anhā, istri Nabi ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Sekelompok orang Yahudi datang menemui Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam, mereka lalu berkata, ‘Assāmu ‘alaikum (semoga kebinasaan atasmu)’.” ‘Ā’isyah berkata, “Saya memahami maksudnya maka saya menjawab, ‘Wa ‘alaikumussām wal-la’nah (semoga kebinasaan dan laknat tertimpa atas kalian).” ‘Ā’isyah berkata, “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda, ‘Tenanglah wahai ‘Ā’isyah, sesungguhnya Allah mencintai sikap lemah lembut pada setiap perkara’.” Saya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang telah mereka katakan?” Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Saya telah menjawab, ‘wa ‘alaikum (dan semoga atas kalian juga)’.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhārī dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, kitab al-Adab, Bab Bersikap Lembut dalam Seluruh Urusan”, nomor 6024, dan Imam Muslim dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ Muslim, kitab al-Salām, Bab Larangan Mendahului Ahlikitab dengan Ucapan Salam, nomor 2165.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Biografi Ummu al-Mukminīn, ‘Ā’isyah raḍiyallāhu ‘anhā, sudah disebutkan sebelumnya, silakan lihat pada linkhttps://markazsunnah.com/’Ā’isyah-ahli-hadis-umat-islam-dari-kalangan-wanita/.

FAEDAH DAN KESIMPULAN:

  1. Kebencian dan permusuhan kaum Yahudi kepada Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam secara khusus dan kaum muslimin secara umum.
  2. Kelicikan dan makar kaum Yahudi, dimana mereka sering menunjukkan kedekatan dan persahabatannya kepada umat Islam akan tetapi pada hakikatnya mereka berupaya untuk menggelincirkan dan membinasakan umat Islam tanpa disadari.
  3. Setiap muslim seharusnya mengerti dan menyadari tipu daya dan makar kaum Yahudi.
  4. Membantah kebatilan hendaknya dengan kepala yang dingin dan tidak melampaui cara dan etika yang diajarkan oleh Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
  5. Anjuran untuk memberikan arahan dan nasihat kepada saudara kita yang berlebihan dalam menyikapi dan membantah kebatilan.
  6. Allah ‘azza wa jalla menyukai sifat kelembutan dalam segala urusan kita terutama dalam berinteraksi dengan orang lain.
  7. Sifat tenang dan kelembutan juga disunahkan dan diperintahkan dalam membantah kebatilan.
  8. Bolehnya bagi seorang murid untuk menjelaskan alasan perkataan atau perbuatannya yang mendapat teguran dari gurunya.
  9. Dalam membantah dan menyikapi kebatilan, tidak cukup dengan semangat dan girah yang membara, namun yang terpenting dari itu adalah tepatnya (sesuai) dengan tuntunan dan contoh dari Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
  10. Cara menjawab salam dari orang Yahudi adalah cukup dengan membaca, “Wa alaikum”.
Baca juga:  MENERIMA HADIAH DAN MENGHADIAHKANNYA KEPADA ORANG LAIN
Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments