AKHLAK JIBILAH DAN MUKTASAB

632
AKHLAK JIBILAH DAN MUKTASAB
Perkiraan waktu baca: 1 menit

Daftar Isi:

REDAKSI HADIS:

عَنْ مَسْرُوقٍ قَالَ: كُنَّا جُلُوسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو يُحَدِّثُنَا؛ إِذْ قَالَ: لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاحِشًا وَلَا مُتَفَحِّشًا، وَإِنَّهُ كَانَ يَقُولُ: إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا

Dari Masrūq, dia berkata, “Kami pernah duduk-duduk (sambil berbincang-bincang) bersama ‘Abdullāh bin ‘Amrū raḍiyallāhu ‘anhumā, lalu beliau berkata, ‘Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bukanlah seorang yang keji dan bukan pula seseorang yang berbuat keji’, dan adalah beliau bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya di antara kalian’.”

TAKHRIJ HADIS:

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhārī dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ al-Bukhārī, kitab al-Adab, Bab “Akhlak yang Baik dan Kedermawanan”, nomor 6035, dan Imam Muslim dalam dalam kitabnya, Ṣaḥīḥ Muslim, kitab al-Faḍā’il, Bab “Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam Sangat Pemalu”, nomor 2321.

BIOGRAFI SAHABAT PERAWI HADIS:

Biografi sahabat yang mulia, ‘Abdullāh bin Amrū bin al-‘Āṣ raḍiyallāhu ‘anhumā telah disebutkan sebelumnya, lihat pada link: https://markazsunnah.com/manusia-terbaik/#BIOGRAFI_SAHABAT_PERAWI_HADIS1 .

FAEDAH DAN KESIMPULAN:

  1. Hadis ini sudah pernah dibahas dalam beberapa hadis sebelumnya(1).
  2. Anjuran dan keutamaan bermajelis dengan para ulama dan orang saleh.
  3. Disyariatkannya muzakarah (mengingat, mempelajari, dan mendiskusikan) akhlak dan budi pekerti Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam.
  4. Akhlak Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam yang begitu tinggi dan luhur sehingga senantiasa dikenang oleh para sahabatnya.
  5. Akhlak ada dua jenis, yaitu jibilah (karakter dan tabiat dasar pada seseorang) dan muktasab (akhlak yang diusahakan atau akhlak yang dicapai lewat upaya latihan dan mujahadah serta pembiasaan diri).
  6. Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam bukanlah seorang yang berperangai keji (jibilah) dan juga senantiasa menjauhi perbuatan yang keji baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan (muktasab).
  7. Diantara kriteria manusia yang terbaik adalah yang terbaik akhlaknya.
  8. Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang terbaik dan termulia di sisi Allah ‘azza wa jalla dan demikian pula di tengah-tengah manusia.
  9. Kedudukan dan keutamaan akhlak dalam syariat Islam.
  10. Seorang muslim sepatutnya berdoa kepada Allah azza wa jalla agar dianugerahkan akhlak yang mulia dan juga bersungguh-sungguh untuk meraihnya.
Baca juga:  PERSELISIHAN MENGHILANGKAN ILMU YANG BERMANFAAT

 


Footnote:

(1) Lihat: https://markazsunnah.com/manusia-terbaik/ .

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
View all comments